Jakarta, Pahami.id –
Militer Israel sedang mempersiapkan rencana untuk memverifikasi Ian Tidak ada lagi kemampuan nuklir untuk mengancam negaranya.
Persiapan itu disajikan oleh Menteri Pertahanan Israel Israel Katz, ketika berbicara dengan beberapa pejabat senior militer.
Dilaporkan dari ReutersKatz mengatakan militer harus disediakan, baik dalam hal intelijen dan operasi, untuk memastikan bahwa Tel Aviv memegang kendali di wilayah udara. Militer juga harus siap untuk meluncurkan tindakan untuk mencegah Teheran membangun kembali kemampuan nuklirnya.
Ini adalah pernyataan terbaru Katz setelah Iran dan Israel bertarung 12 hari pada 13 Juni. Kedua negara meluncurkan serangan udara mereka dan menargetkan fasilitas penting mereka sendiri.
Tiga situs nuklir Iran, yaitu Natan, Isfahan, dan Fordow rusak dalam perang ini. Kerusakan itu disebabkan oleh serangan oleh Amerika Serikat, yang dibujuk Israel untuk menghilangkan nuklir Iran.
Israel, serta negara -negara Barat, percaya bahwa kapasitas nuklir Iran akan segera dapat mencapai tingkat produksi senjata nuklir. Mereka khawatir Iran akan mencoba membuat senjata kehancuran besar.
Iran telah membantah tuduhan ini. Teheran menekankan bahwa kemampuan nuklirnya hanya dibangun untuk tujuan damai dan publik.
Iran dan Israel mengalami gencatan senjata pada 24 Juni, tak lama setelah Teheran menanggapi serangan Washington dengan meluncurkan rudal ke pangkalan Al Udeid di Qatar.
AS tidak marah dengan serangan itu karena semua rudal terganggu dan Iran dikatakan telah memberitahumu sebelum meluncurkan serangan itu.
Setelah gencatan senjata, Badan Nuklir Iran mengatakan akan melanjutkan program nuklirnya. Sejumlah gambar satelit baru -secara biasa menunjukkan kegiatan di situs nuklir Iran, salah satunya adalah Fordow.
(BLQ/RDS)