Berita Israel Serang Reaktor Nuklir Iran di Arak

by
Berita Israel Serang Reaktor Nuklir Iran di Arak


Jakarta, Pahami.id

Israel Menyerang reaktor air berat (reaktor air berat) IanAlkohol, dalam operasi singa yang meningkat pada hari Kamis (6/19).

Kantor Berita Pemerintah Iran, Irimelaporkan bahwa dua proyek telah menargetkan fasilitas nuklir sekitar pukul 06.00 pagi.


Namun, tidak ada kerusakan serius atau deteksi radiasi sebagai akibat dari serangan itu.

“Reaktor nuklir dalam anggur Iran telah diserang, termasuk struktur penyegelan reaktor, yang merupakan komponen kunci dari produksi plutonium,” kata juru bicara Angkatan Pertahanan Israel (IDF), seperti yang disebutkan CNN.

“Serangan itu dilakukan pada komponen yang bertujuan memproduksi plutonium, untuk mencegah kemampuan mereka untuk menggunakan kembali dalam produksi senjata nuklir,” kata juru bicara IDF.

Serangan terhadap anggur diluncurkan setelah Israel menargetkan tiga fasilitas nuklir Iran, yaitu Natanz, Isfahan, dan Fordow, dalam operasi sejak 13 Juni. Tidak hanya itu, Israel juga membunuh beberapa ilmuwan nuklir terkemuka dalam serangan ini.

Arak Reactor adalah salah satu fasilitas nuklir Iran di dekat Kota Khondab, Provinsi Markazi.

Alkohol adalah reaktor air berat dengan kapasitas termal 40 megawatt yang dirancang untuk menggunakan uranium alami sebagai bahan bakar, dan air berat (deuterium oksida) sebagai moderator dan dingin.

Selain tujuannya sebagai fasilitas penelitian, reaktor anggur cukup kontroversial karena memiliki potensi untuk menghasilkan plutonium sebagai produk dalam bahan bakar yang digunakan, yang dapat digunakan untuk senjata nuklir jika diganti.

Oleh karena itu, alkohol adalah fokus Perjanjian Nuklir Iran 2015 meminta Teheran untuk mengubah desain anggur menjadi fasilitas penelitian damai yang tidak dapat lagi menghasilkan plutonium untuk senjata.

Iran awalnya menyetujui dan melakukan reaktor dengan pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Namun, setelah AS menarik perjanjian pada tahun 2018, Iran menangguhkan protokol tambahan pada tahun 2021 dan membatasi akses IAEA ke reaktornya.

(BAC/BLQ/BAC)