Jakarta, Pahami.id —
tentara Israel kekacauan setelah puluhan tentara menolak untuk kembali bertugas di Semenanjung Gaza Palestina.
Tentara juga mengancam akan membawa tentara yang tidak patuh ke jalur hukum.
Pemantau Timur Tengah (MEMO) melaporkan bahwa pasukan Israel baru-baru ini menolak untuk dikerahkan kembali ke Jalur Gaza.
Menurut lembaga penyiaran publik Israel, KAN, setidaknya ada 20 tentara Zionis yang menolak berperang di Gaza pekan ini.
KAN melaporkan bahwa dari 20 tentara tersebut, 10 di antaranya menerima peringatan resmi yang mengancam akan menjebloskan mereka ke penjara jika menolak ditugaskan.
KAN mengutip pernyataan keluarga beberapa prajurit yang menolak hal tersebut.
“Hanya tersisa beberapa prajurit di kompinya yang mampu berperang,” kata keluarga prajurit tersebut.
“Sudah saatnya kita sebagai orang tua membantu keluarga kita menghadapi sistem yang tidak mempedulikan mereka,” tegasnya.
Ancaman penjara ini muncul ketika invasi Israel ke Jalur Gaza telah memasuki bulan kesepuluh. Pasukan Zionis terus menyerang daerah kantong tersebut, menewaskan lebih dari 40.600 orang setiap hari.
Israel saat ini bahkan mulai menyerang Tepi Barat Palestina karena tidak berhasil melenyapkan kelompok milisi Hamas. Serangan di Tepi Barat ini dikatakan sebagai yang terbesar sejak Intifada kedua pada tahun 2002.
Di tengah perang yang tak berkesudahan ini, tentara Zionis diyakini mulai terdesak. Banyak yang enggan kembali berperang di Gaza karena merasa Hamas tidak akan terkalahkan dan menyadari bahwa tentara telah melakukan kejahatan perang terhadap kemanusiaan.
Keengganan untuk kembali berperang di Gaza terus berlanjut dan meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
(blq/dna)