Berita Israel Mau Gempur Hamas 2 Bulan sampai Disemprot China di DK PBB

Jakarta, Pahami.id —

Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari setelah lebih dari sebulan pertempuran di Jalur Gaza Palestina.

Meski begitu, belum ada tanda-tanda agresi Israel terhadap Palestina akan berhenti akibat serangan yang terus berlanjut di Gaza. Berikut sekilas berita internasional kemarin, Kamis (23/11).

Geert Wilders, Politisi Anti-Islam Menang Pemilu di Belanda

Partai Kebebasan (PVV) pimpinan Geert Wilders memenangkan pemilu Belanda pada Kamis (23/11). Berikut profil Geert Wilders yang dikenal sebagai politisi anti Islam.

PVV meraih kemenangan dramatis atas koalisi partai sayap kiri yang dipimpin oleh komisaris Uni Eropa Frans Timmermans.

Dari penghitungan awal, Wilders dan partainya Freedom (PVV) menang dengan meraih 37 dari 150 suara di majelis rendah parlemen, mengungguli rival terdekatnya, aliansi partai sayap kiri yang memperoleh 25 suara.

Pasca gencatan senjata, Israel ingin melawan Hamas selama dua bulan

Pemerintah Israel menyatakan bahwa operasi militer terhadap Hamas diperkirakan akan dilanjutkan setidaknya selama dua bulan. Perang berlanjut setelah gencatan senjata berakhir.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan gencatan senjata empat hari yang dimulai pada Jumat (24/11) hanyalah jeda singkat. Setelah itu mereka akan menyerang Hamas.

“Ini hanya akan menjadi jeda singkat. Ketika gencatan senjata berakhir, pertempuran akan berlanjut dengan intensitas yang lebih besar dan potensi sandera yang lebih banyak. Perang diperkirakan akan berlangsung setidaknya dua bulan lagi,” ujarnya seperti dilansir. CNN.

Tiongkok Menyemprot Perwakilan Israel di Dewan Keamanan PBB karena Tidak Hormat

Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun mengkritik Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) karena bersikap kasar terhadap perwakilan perempuan.

Kritik tersebut terekam dalam video dan disebarkan di media sosial. Zhang mengkritik Duta Besar Israel yang melontarkan kata-kata tidak pantas terhadap UN Women pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu (22/11).

(rds)

[Gambas:Video CNN]