Berita Israel Kelabakan, 2.500 Hektar Lahan Hangus Kena Rudal Hizbullah

Jakarta, Pahami.id —

Kelompok milisi Hizbullah di Lebanon menyerang wilayah utara Israel menimbulkan kebakaran hebat yang mencapai 2.500 hektare.

Serangan yang terjadi pada Senin (3/6) membuat Israel kesulitan memadamkan api yang berkobar dan menyebar dengan cepat.

Media lokal di Israel memberitakan, lebih dari 10 desa terancam terbakar akibat amukan ayam merah di berbagai lahan kering.

Sebanyak 11 orang yang menjadi korban dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gangguan pernafasan akibat asap kebakaran.

Menurut citra satelit NASA, kebakaran paling parah terjadi di kota Kiryat Shimona, Israel utara.

Kiryat Shimona menjadi wilayah yang sering diserang Hizbullah dan proksinya sejak Oktober tahun lalu. Namun serangan yang menyebabkan kebakaran hutan ini merupakan yang pertama bagi Israel.

Petugas pemadam kebakaran pun berupaya memadamkan api hingga larut malam di beberapa lokasi, salah satunya di Kota Kiryat Shmona. Polisi sejauh ini menutup jalan-jalan di kota tersebut dan mengimbau warga yang masih berada di lokasi untuk segera mengungsi.

Serangan balasan antara kedua belah pihak juga menyeret masyarakat yang terkena dampak secara tidak langsung.

Seorang warga Israel mengungkapkan bahwa dia tidak menerima bantuan apa pun dari pemerintah selama penyerangan di wilayahnya.

“Bagian utara cukup terbengkalai dan terbengkalai… Kami ingin merasa ada orang yang mendukung kami,” kata salah satu warga yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari bahasa Arab baru.

Akibatnya, sekitar 100.000 penduduk Israel utara dilaporkan mengungsi. Tak sedikit dari mereka yang turun ke lapangan memprotes pemerintah demi mencari solusi konflik.

Peluncuran serangan roket dan drone ini merupakan kelanjutan dari rangkaian serangan Hizbullah sejak Minggu (2/6). Sejumlah wilayah Israel seperti Nahariya dan Liman juga menjadi sasaran serangan milisi.

Serangan yang dilancarkan Hizbullah juga merupakan respons atas serangan berulang-ulang Israel di perbatasan Lebanon. Serangan ini juga membakar lebih dari 1.500 hektar lahan pada bulan Oktober hingga Mei tahun ini.

(val/dna)