Berita Israel Gempur Sekolah PBB di Gaza, Sedikitnya 50 Orang Tewas

by

Jakarta, Pahami.id

tentara Israel menyerang Sekolah Al-Fakhura di Gaza utara pada Sabtu (18/11). Israel melancarkan serangan udara terhadap sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Sekolah tersebut terletak di kamp pengungsi Jabalia, Gaza Utara dan juga digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi. Pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan “sedikitnya 50 orang tewas” dalam serangan itu.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Serangan terhadap Sekolah al-Fakhura terjadi saat fajar,” kata pejabat tersebut seperti dilansir AFP, Sabtu (18/11).

Dengan berlanjutnya pertempuran di Jalur Gaza utara, banyak warga Palestina berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di sekitar Rumah Sakit Indonesia untuk mencari perlindungan dari pemboman Israel yang tiada henti.

Masyarakat yang mengungsi di sekolah al-Fakhura di kamp pengungsi Jabalia, yang banyak di antaranya memiliki gangguan kesehatan, mengira bisa mencari perlindungan dari kekerasan di sana.

Ini bukan serangan pertama terhadap sebuah sekolah, dan serangan serupa telah dilakukan sebelumnya, juga terhadap toko roti dan rumah sakit.

[Gambas:Video CNN]

Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar. Senada dengan itu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga belum bisa memberikan reaksi langsung.

Jabalia adalah kamp pengungsi terbesar di Gaza, tempat sekitar 1,6 juta orang mengungsi selama lebih dari enam minggu akibat pertempuran antara Israel dan Hamas.

Pada awal November 2023, pemerintah Hamas menyatakan lebih dari 200 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat pemboman Israel terhadap kamp Jabalia selama tiga hari berturut-turut.

Sementara itu, Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil di Israel selatan, dan menyandera sekitar 240 orang.

Kampanye udara dan darat yang tiada henti telah menewaskan 12.000 orang, termasuk 5.000 anak-anak, menurut pemerintah Hamas yang memerintah Gaza sejak 2007.

(AFP/Kris)