Berita Israel Bingung Serangan Drone Houthi dari Yaman Bisa Tembus Tel Aviv

by


Jakarta, Pahami.id

Kekuatan Israel kebingungan setelah Tel Aviv mengakui serangan pesawat tak berawak yang diklaim dilakukan oleh kelompok bersenjata Yaman, Houthi.

Otoritas Israel terus menyelidiki serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv yang menewaskan satu orang dan melukai 10 orang pada Jumat (19/7), waktu setempat.


Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan militer mencurigai drone tersebut adalah drone model Samad-3 buatan Iran. Drone tersebut diluncurkan dari Yaman dan ditingkatkan kemampuannya sehingga jangkauan serangannya lebih luas.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan drone itu terdeteksi oleh sistem pertahanan udara Israel.

Namun drone tersebut tidak dicegat dan dianggap sebagai kesalahan manusia. Pesawat itu juga dipersenjatai hulu ledak dan menabrak sebuah gedung apartemen.

Namun, pejabat tersebut tidak memberikan rincian lengkap mengenai kesalahan manusia dari drone tersebut. Namun, ia menekankan sistem pertahanan udara Israel tidak selalu beroperasi secara independen.

Berdasarkan penyelidikan awal, tidak ada sirene yang diaktifkan selama insiden tersebut. Di sisi lain, Duta Besar AS untuk Israel pun mengaku sangat terkejut dengan kejadian tersebut.

“Terkejut dengan serangan drone Houthi yang kurang ajar,” ujarnya.

Ledakan mematikan

Ledakan di Tel Aviv terjadi di distrik tengah yang merupakan kawasan misi diplomatik dan terjadi sekitar 100 meter dari kantor cabang Kedutaan Besar AS.

Tidak ada kerusakan pada kantor diplomatik asing dan tidak ada laporan cedera pada personel AS.

“Kami menjalin kontak erat dengan pihak berwenang Israel untuk menyelidiki sepenuhnya penyebab ledakan dan sasarannya,” katanya.

Di sisi lain, kelompok milisi Houthi di Yaman mengklaim ledakan di ibu kota Israel merupakan bagian dari rencana mereka.

Juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan serangan ini bahkan menggunakan senjata canggih dan drone jenis baru.

“Mampu melewati sistem pencegat yang disebut Jaffa,” kata Saree.

Sedikitnya 10 orang tewas akibat serangan ini. Sisanya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

(tst/baca)