Jakarta, Pahami.id —
Angkatan Pertahanan Israel (IDF) membantah mereka melintasi zona penyangga Dataran Tinggi Golan Suriah mengakhiri pemerintahannya Bashar al-Assad menjatuhkan
IDF mengklaim tentara hanya beroperasi di zona penyangga yang dikuasai Israel.
“Laporan di sejumlah media yang mengklaim tentara bergerak atau mendekati Damaskus sepenuhnya salah,” kata juru bicara militer Israel Avichay Adraee pada Selasa (10/12), dikutip. Zaman Israel.
Dia kemudian berkata, “Pasukan IDF hadir di zona penyangga dan dalam posisi bertahan di dekat perbatasan untuk melindungi perbatasan Israel.”
Sebelumnya, dua sumber keamanan mengatakan pasukan Israel telah mencapai Qatana.
Namun mereka tidak merinci apakah wilayah tersebut merujuk pada Distrik Qatana yang sebagian menjorok ke dalam zona penyangga.
Qatana terletak sekitar 25 km dari Damaskus dan di sebelah timur zona penyangga.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Dataran Tinggi Golan adalah milik Israel setelah pemerintahan Bashar Al Assad jatuh akibat perlawanan milisi.
Dataran Tinggi Golan dibagi menjadi dua zona penyangga, sebagian dikuasai Israel dan sebagian lagi dikuasai Suriah sesuai Perjanjian 1974.
Netanyahu memerintahkan tentara Israel untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan. Dia memperkuat pertahanan udara dan mengerahkan Angkatan Darat untuk pertama kalinya dalam 50 tahun.
Netanyahu juga mengatakan bahwa perjanjian Negara Zionis dengan Israel pada tahun 1974 runtuh dengan jatuhnya Assad.
“Kami tidak akan membiarkan pasukan musuh muncul di perbatasan,” kata Netanyahu seperti dikutip Al Jazeera.
(isa/rds)