Berita Iran Serang Israel, RI Khawatir Potensi Perang Besar di Timteng

by


Jakarta, Pahami.id

Indonesia prihatin dengan konflik di timur tengah yang akhir-akhir ini menjadi panas bisa memicu perang besar.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah (Roy) Soemirat mengatakan, RI sangat prihatin dengan perkembangan terkini di Timur Tengah.

Roy mengatakan, seperti disampaikan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Indonesia juga khawatir akan terjadi perang dalam skala yang lebih besar akibat situasi saat ini.


“Sebagaimana disampaikan Sekjen PBB, Indonesia sangat prihatin dengan potensi terjadinya perang dalam skala yang lebih besar,” kata Roy dalam keterangannya, Rabu (2/10).


Roy menegaskan, Indonesia mengimbau semua pihak yang terlibat konflik berupaya semaksimal mungkin menahan diri.

Indonesia juga kembali menekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB (DK PBB) segera mengadakan pertemuan khusus untuk membahas perkembangan terkini di Timur Tengah.

“Dan segera mengambil keputusan yang dapat mengurangi ketegangan di kawasan,” ujarnya.

Situasi di Timur Tengah sedang panas belakangan ini. Pasukan militer Israel pada Selasa (1/10) melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan, wilayah yang dikuasai milisi Hizbullah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan darat “terbatas” menargetkan sasaran dan infrastruktur Hizbullah yang terletak di desa-desa dekat perbatasan.

Target ini disebut menimbulkan ancaman langsung terhadap masyarakat Israel utara.

Tak lama setelah invasi ini dilancarkan, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyerang Israel dengan lebih dari 180 rudal balistik dan hipersonik. Beberapa serangan tersebut bahkan menembus sistem pertahanan Israel, Iron Dome.

Iran mengklaim serangan itu merupakan respons terhadap pembantaian Israel di Palestina dan Lebanon. Serangan itu juga diklaim sebagai respons atas tewasnya pemimpin milisi Hamas Palestina Ismail Haniyeh dan pemimpin milisi Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.

Iran adalah pendukung kelompok milisi Hamas dan Hizbullah, serta beberapa milisi lainnya di Irak, Yaman dan Suriah.

Serangan Iran sendiri hanya berlangsung beberapa jam. Namun serangan tersebut berhasil membuat DK PBB merencanakan pertemuan darurat untuk membahas situasi di Timur Tengah. DK PBB dijadwalkan bertemu pada Rabu pukul 10.00 waktu setempat.

(blq/dna)