Berita Inggris Rusuh, WNI Bahas Pengamanan Indonesia Islamic Center di London

by


Jakarta, Pahami.id

Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Bahasa inggris menjelaskan situasi keamanan di sekitar Masjid Indonesia di London, Indonesia Islamic Center (IIC), ketika terjadi kerusuhan di beberapa kota.

Seorang WNI bernama Oki membenarkan, pengamanan ICC lebih ketat dan situasi di sana terkendali.


Benar, aman. Kemarin Minggu (4/8) ada kegiatan sahabat-sahabat Muhammadiyah (WNI) dan semuanya selamat, kata Oki saat dihubungi. CNNIndonesia.comSelasa (6/8).

Oki menuturkan, kegiatan di IIC biasanya berbentuk tazkirah, selain ibadah keagamaan seperti salat dan tadarus.

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Believe membeberkan situasi seputar IIC.

Desra mengatakan, pengamanan di sekitar masjid bernama Islamic Center of Indonesia (IIC) diperketat.

“Dan jangan lupa kita juga punya masjid pertama di London,” kata Desra saat diwawancara Pahami.id, Senin (5/8).

Ia kemudian mengatakan, “Dan kami melakukan pengetatan tambahan dan Alhamdulillah (aman). Jangan sampai hal ini terjadi [kerusuhan di masjid Indonesia].”

Indonesia pertama kali memiliki masjid di Inggris pada tahun 2022. Tempat ibadah ini terletak di Neasden, London.

Saat itu, Yayasan Pusat Islam Indonesia (IIC) membeli gedung bekas gereja yang kemudian diubah menjadi masjid.

Dalam kesempatan itu, Desra menjelaskan situasi WNI di Inggris. Menurutnya, masyarakat Indonesia di sana aman dan sehat.

Inggris berada dalam kekacauan setelah orang-orang melakukan protes dan menyerang masjid menyusul penikaman massal di Southport, Merseyside pada akhir Juli.

Peristiwa penikaman massal tersebut menyebabkan tiga anak tewas dan 10 lainnya luka-luka. Warga geram dengan tindakan tersebut.

Kelompok sayap kanan kemudian memanfaatkan kemarahan tersebut dengan menyebarkan informasi palsu mengenai pelakunya. Mereka mengatakan pelakunya adalah Muslim dan imigran.

Protes kemudian terjadi di Southport. Mereka melemparkan batu bata ke masjid.

Protes kemudian menyebar ke kota-kota lain seperti Liverpool dan kota-kota di Irlandia.

Di Belfast, Irlandia Utara, pengunjuk rasa melemparkan kembang api di tengah ketegangan antara kelompok anti-Islam dan demonstrasi anti-rasisme.

Kota di timur laut Inggris, Sunderland, pun tak luput dari kerusuhan. Massa membakar mobil, kantor polisi, menjarah toko-toko dan menyerang masjid.

Menanggapi kerusuhan ini, pemerintah Inggris berjanji akan menghukum pelakunya dengan imbalan yang setimpal.

(isa/bac)