Berita Indonesia Siapkan 120 Prajurit TNI untuk Gabung Pasukan UNIFIL

by


Jakarta, Pahami.id

Indonesia masih akan mengirimkan 120 tentara lagi TNI untuk bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian di Lebanon atau UNIFIL meskipun diserang oleh Israel.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta mengatakan, pasukan tersebut akan bergabung dengan Satuan Tugas Maritim (MTF) UNIFIL Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL pada tahun 2025.


Melansir Antara, Jumat (11/10), TNI Angkatan Laut saat ini masih terus melatih tim tersebut. Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Angkatan Laut, Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, langsung menyalurkan bantuan kepada prajurit di Surabaya.

“Terus latih dan asah kemampuan kalian untuk menghadapi tantangan dinamis tugas kalian sebagai pasukan perdamaian karena untuk menghadapi tugas yang semakin kompleks diperlukan prajurit TNI AL yang profesional, handal dan modern,” kata Yayan.

Satgas ini terdiri dari prajurit dengan berbagai spesialisasi. Diantaranya adalah pengawal kapal perang, perwira penerbangan, perwira intelijen, perwira psikologi, perwira intelijen, perwira kesehatan, prajurit Komando Katak (Kopaska), dan penyelam.

Mereka akan berlayar bersama KRI Sultan Iskandar Muda-367 menuju Pelabuhan Beirut, Lebanon pada Desember 2024. Mereka akan berlayar dari markas Koarmada II menuju Jakarta, Batam, Sri Lanka, Oman, dan Mesir, sebelum tiba di Beirut, Lebanon.

Tim ini akan dipimpin oleh Letkol Marinir (kanan) Anugerah Annurullah. Mereka akan melanjutkan kerja Satgas MTF TNI Kongo XXVIII-O/UNIFIL yang saat ini masih bertugas bersama KRI Diponegoro-365 di Beirut, Lebanon.

TNI tidak hanya mengirimkan perwakilannya ke NTF UNIFIL. TNI juga telah mengerahkan pasukan ke kesatuan UNIFIL lainnya antara lain Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satuan Pendukung Mabes Angkatan (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Sipil. Koordinasi Militer TNI (CIMIC), Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Rumah Sakit Tingkat 2.

Israel sebelumnya menyerang menara pengawas di markas utama UNIFIL di Naqoura, Lebanon pada Kamis (10/10). Dua anggota TNI terluka dalam penyerangan tersebut.

Indonesia mengutuk keras serangan tersebut. Indonesia menilai serangan Israel merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701.

TNI menjamin keselamatan prajurit Indonesia yang tergabung dalam UNIFIL. Dia mengatakan tentara EA dan NS mengalami luka ringan dalam serangan Israel.

Seluruh pasukan TNI yang bertugas di Lebanon Selatan dalam keadaan selamat, menjalankan aktivitas sesuai ketentuan yang dikeluarkan Panglima Pasukan UNIFIL, kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Hariyanto saat dihubungi, Jumat (11/10). ).

(df/akhir)