Jakarta, Pahami.id —
Indonesia mencalonkan kembali dirinya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau DK PBB untuk periode 2029-2030.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan pidato terakhirnya pada Sidang Debat Umum Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Sabtu (28/9).
“Nominasi ini mencerminkan komitmen mendalam kami untuk berkontribusi terhadap perdamaian dan keamanan dunia,” kata Retno.
Indonesia telah terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan sebanyak empat kali, pertama pada 1973-1974, kemudian 1995-1996, 2007-2008, dan terakhir 2019-2020.
Retno menjelaskan, kepemimpinan global tidak diwariskan dan tidak muncul begitu saja. Dia berkata, “Itu tidak jatuh dari langit.”
Jadi kepemimpinan harus dicapai melalui upaya bersama secara kolektif. Dan, lanjutnya, upaya tersebut sejalan dengan esensi politik luar negeri Indonesia yaitu perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan.
Indonesia kerap mengkritik kepemimpinan Dewan Keamanan saat ini, mengingat banyak permasalahan global yang gagal diselesaikan.
Sebut saja isu besar konflik di Palestina. Sebelumnya di forum berbeda, Retno mempertanyakan kepemimpinan DK dalam menciptakan perdamaian.
“Reformasi Dewan Keamanan sangat diperlukan untuk menjamin kepemimpinan perdamaian,” kata Retno.
Dua cara untuk melakukan reformasi ini: mekanisme pengambilan keputusan yang lebih demokratis dan mengakomodasi lebih banyak suara masyarakat dunia – bukan hanya beberapa negara.
(Antara/anak-anak)