Jakarta, Pahami.id –
Dana Keuangan Internasional (IMF) Menyetujui studi tentang program pinjaman untuk Pakistan Jumlah US $ 1 miliar atau setara dengan RP16,5 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp16.550), meskipun India keberatan.
Pakistan hampir gagal membayar pada tahun 2023 karena krisis politik yang semakin memperparah penurunan ekonomi, dan menolak beban utang negara itu hampir tidak berdaya.
“Pemerintah (Pakistan) telah menunjukkan implementasi program yang kuat, yang telah berkontribusi pada peningkatan pendanaan dan kondisi eksternal, serta pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,” kata IMF dalam sebuah pernyataan, mengutip AfpSabtu (10/5).
Dewan IMF juga menyetujui permintaan pemerintah Pakistan untuk program pinjaman baru US $ 1,4 miliar atau RP23 triliun, yang ditujukan untuk membangun ketahanan ekonomi untuk menghadapi iklim dan bencana alam.
Namun, India juga mewakili Bhutan, Sri Lanka, dan Bangladesh pada upacara IMF, menjauh dengan suara. Karena, hubungan antara kedua negara itu panas.
Sumber Afp Mereka yang mengetahui proses persetujuan mengkonfirmasi empat negara negara bagian abstain.
Kementerian Keuangan India telah menyuarakan keraguan tentang keberhasilan program IMF di Pakistan, mengingat catatan jalur nasional negaranya. New Delhi juga memperingatkan bahwa kemungkinan dana dapat disalahgunakan untuk membiayai kekerasan yang disampaikan oleh salib pemerintah.
Keputusan Dewan IMF muncul di tengah peningkatan konflik antara India dan Pakistan, yang dalam tiga hari terakhir menewaskan lebih dari 50 orang.
(PTA)