Jakarta, Pahami.id —
Empat orang tewas di dalam penembakan massal naik kereta di Stasiun Forest Park, ChicagoAmerika Serikat, Senin (2/9).
“Tiga orang dinyatakan tewas di lokasi kejadian, sedangkan orang keempat dibawa ke Loyola University Medical Center di Maywood, namun tidak dapat ditolong dan dinyatakan meninggal,” kata pejabat kepolisian setempat. AFPSelasa (3/9).
Polisi menyebutkan satu orang telah ditangkap, diduga sebagai pelaku. Polisi juga menyita senjata api dari tangan pelaku.
“Ini adalah situasi yang mengerikan. Ini jelas merupakan sesuatu yang tidak ingin Anda hadapi pada Senin pagi, pada hari libur,” kata petugas polisi Christopher Chin kepada wartawan, mengacu pada hari libur Hari Buruh yang diperingati di Amerika Serikat.
Penembakan massal sering terjadi di Amerika Serikat. Di negara itu, jumlah senjata lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya. Upaya untuk membatasi hak kepemilikan senjata selalu menghadapi tentangan politik yang sengit.
Tahun ini, setidaknya terjadi 378 penembakan massal di AS, menurut Arsip Kekerasan Senjata. Setidaknya 11.463 orang tewas dalam kekerasan bersenjata, menurut GVA.
Pada bulan Juni, Ahli Bedah Umum AS mengeluarkan nasihat penting yang menyatakan kekerasan bersenjata sebagai “krisis kesehatan masyarakat” dan menyerukan pengendalian senjata secara luas, yang secara historis telah digagalkan oleh oposisi politik.
Dalam beberapa tahun terakhir, senjata api telah menjadi penyebab utama kematian warga Amerika antara usia satu dan 19 tahun, melebihi kematian kendaraan bermotor, menurut laporan tersebut.
(tim/bukan)