Berita Hasil Labfor Kematian Diplomat Kemlu Keluar 6 Hari Lagi

by
Berita Hasil Labfor Kematian Diplomat Kemlu Keluar 6 Hari Lagi


Jakarta, Pahami.id

Polda Metro Jaya Hasil tes laboratorium forensik terkait dengan kematian Kementerian Diplomat Asing (Kementerian Luar Negeri) Arya Daru Persiunan (39) membutuhkan waktu dua minggu.

Kepala Polisi Distrik Metro Jaya Penmas AKBP Realt sebenarnya menikah dengan Simanjuntak mengatakan dua minggu dipertimbangkan sejak sampel pertama diambil. Karena itu, ia mengatakan hasil tes laboratorium masih memakan waktu setidaknya satu minggu.


“Tes laboratorium setidaknya 2 minggu, jadi jika kita menghitung dari sampel yang diambil maka hasilnya sudah habis, masih ada 6 hari, sekitar 6 lagi,” kata Reonald kepada wartawan di Jakarta Metropolitan Police pada hari Sabtu (7/19).

Dia menambahkan bahwa proses investigasi dalam kasus ini masih berlangsung. Reonald mengatakan ada lima saksi yang dipertanyakan oleh penyelidik.

Dimulai dengan dua kolega para korban dengan inisiatif VD dan DMS. Kemudian penjaga asrama dengan inisial, seorang saksi yang menemukan korban alias tetangga dengan inisial FM. Dan istri korban dengan peta awal.

Reonald menekankan bahwa proses menyelidiki kasus ini adalah untuk menyajikan metode investigasi kejahatan ilmiah. Kemudian, katanya, hasil penyelidikan akan disampaikan oleh masing -masing spesialis di bidangnya.

“Jadi ini mengumpulkan semua informasi, semua data, para ahli yang akan berbicara dari hasil organ tubuh.

Kementerian Luar Negeri Indonesia diplomat ahli, Arya Daru Pangkuni ADP (39) ditemukan tewas dengan wajah atau selotip yang terpisah di sebuah rumah asrama di Jalan Gondangdia Small, Menteng, Jakarta Tengah, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 Wib.

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda -tanda kekerasan di tubuh korban. Selain itu, polisi juga mengatakan bahwa para korban juga hilang.

Polisi juga tidak menemukan tanda -tanda pembunuhan dalam kasus ini. Menurut pernyataan istri, korban diketahui memiliki riwayat gerd dan kolesterol.

Namun, untuk kepastian yang terkait dengan penyebab kematian, masih menunggu otopsi. Termasuk, hasil pemeriksaan histopatologis dan toksik.

(FRA/TFQ/FRA)