Jakarta, Pahami.id –
Hamas menyatakan penolakan rencana Israel untuk memindahkan orang Palestina dari kota Gaza Di selatan kota.
Dilaporkan oleh Reuters, Hamas mengatakan rencana Israel untuk memindahkan penduduk ke tenda sebagai “penipuan terbuka”. Menurut Hamas, langkah Israel untuk “menutupi kejahatan kejam yang akan dilakukan oleh penyusup.”
Hamas juga sebelumnya mengutuk langkah -langkah Israel untuk menyerang Gaza. Hamas mengatakan Israel menggunakan jet tempur, meriam untuk robot eksplosif untuk menyerang Gaza.
“Penghancuran sistematis wilayah ini adalah bagian dari perang kehancuran yang kejam dan rencana kriminal yang bertujuan menghancurkan strip Gaza dan semua bentuk dan cara hidup,” kata Hamas.
Pada hari Jumat (8/15), sekitar 62 ribu orang tewas di Gaza untuk serangan Israel sejak 2023. Sebagian besar kematian adalah perempuan dan anak -anak. Jumlah korban yang terluka juga meningkat menjadi 155.275.
Pemukiman kembali Palestina Gaza adalah rencana pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Rencana tersebut diumumkan oleh juru bicara Angkatan Pertahanan Israel (IDF) Avichay Adraee.
Palestina akan dipindahkan ke Provinsi Selatan Gaza. Israel berpendapat bahwa lokasi saat ini akan menjadi zona perang.
Adraee mengatakan persiapan tenda dan waduk di sektor ini akan diperbarui.
“Peralatan akan diangkut melalui persimpangan Shalom oleh PBB dan Organisasi Bantuan Internasional setelah menjalani inspeksi komprehensif oleh staf dari otoritas landsing yang bergabung dengan Kementerian Pertahanan,” kata Andraee.
(DHF/FEA)
