Jakarta, Pahami.id —
Kelompok Hamas menolak untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata, sebelumnya Israel berhenti menyerang Gaza.
Hamas menyampaikan posisinya kepada mediator yaitu Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir pada hari ini, Jumat (31/5).
“Jika penjajah berhenti melancarkan perang dan agresi terhadap rakyat kami di Gaza, maka kami siap mencapai kesepakatan lengkap termasuk pertukaran yang komprehensif,” menurut Hamas, dikutip Al JazeeraJumat (31/5).
Kesepakatan lengkap yang dimaksud adalah pertukaran sandera di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel.
Hamas dan faksi lain di Palestina, lanjut mereka, tidak akan bersedia terlibat dalam perundingan yang sedang berlangsung mengingat agresi Israel terhadap warga sipil.
Lebih lanjut, Hamas mengaku ikut serta dalam perundingan dengan “fleksibilitas” dan semangat positif.
Pernyataan Hamas itu disampaikan setelah Israel menembaki Rafah. Israel mengatakan serangan itu “tidak disengaja” karena awalnya menargetkan kompleks pejabat Hamas.
Namun serangan udara tersebut justru membakar tenda-tenda pengungsi di Rafah sehingga menyebabkan ribuan pengungsi kehilangan tempat berlindung.
Akibat serangan mereka, sekitar 50 orang tewas. Segera setelah itu, Israel mengumumkan bahwa mereka menguasai Koridor Philadelphi sepanjang 14 km di perbatasan Gaza-Mesir.
Pasukan Zionis menuduh koridor tersebut digunakan oleh Hamas untuk menyelundupkan senjata.
Israel melancarkan invasi ke Gaza sejak Oktober 2023. Dalam operasi tersebut, lebih dari 36.000 warga Palestina tewas.
(isa/dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);
