Jakarta, Pahami.id –
Hamas akan membebaskan tebusan Amerika Serikat (Sebagai)-Israel di masa depan. Perjanjian ini berasal dari negosiasi antara Hamas dan AS.
“Tentara Israel Alexander gila, yang memiliki ganda kami, akan dibebaskan sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, meluncurkan Afp.
Hamas dikenal menampung 58 sandera Israel yang ditangkap selama serangan pada 7 Oktober 2023 yang kemudian memicu perang. Sebanyak 34 dari mereka dianggap mati.
Keluarga Alexander sendiri telah menerima informasi. Menurut mereka, Alexander akan dibebaskan ‘dalam beberapa hari mendatang’.
Mesir dan Qatar, sebagai pesta mediasi, menyambut rencana Hamas. Rilis ini dianggap sebagai niat baik dari Hamas dan mendorong langkah -langkah menuju negosiasi gencatan senjata yang akan datang.
Presiden AS Donald Trump sendiri menanggapi rencana pembebasan. Dia berharap semua sandera akan dirilis dan pertempuran berakhir.
“Saya berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam menyadari hal ini. Semoga ini adalah langkah pertama dalam langkah terakhir yang diperlukan untuk mengakhiri konflik brutal ini,” kata Trump dalam unggahan media sosial.
Sementara itu, serangan Israel di wilayah Gaza, Palestina terus saat ini. Melaporkan setidaknya 12 orang tewas pada hari Minggu (11/5), termasuk 4 anak kecil.
Israel bersumpah untuk terus berjuang meskipun negosiasi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa setiap negosiasi di masa depan akan terjadi di bawah tekanan.
Israel mengakhiri gencatan senjata terakhir pada 18 Maret. Gencatan senjata berlangsung selama dua bulan.
Setelah gencatan senjata berakhir, Israel sekali lagi meluncurkan serangan besar -di Gaza dengan peningkatan yang lebih tinggi.
(ASR/ASR)