Berita Habitat Kacau, Ular Berkeliaran di Mana-mana Akibat Perubahan Iklim

by
Berita Habitat Kacau, Ular Berkeliaran di Mana-mana Akibat Perubahan Iklim


Jakarta, Pahami.id

Perubahan iklim menyebabkan habitat Ular Racun semakin mengancam beberapa daerah India. Bahkan, kini beberapa daerah baru berpotensi ‘terkena’ serangan ular mematikan.

Menurut sebuah penelitian, beberapa tempat yang sebelumnya memiliki sedikit atau tidak ada risiko gigitan ular mungkin rentan terhadap serangan yang dipicu oleh kenaikan suhu.


Dilaporkan waktu Indiatemuan terbaru menunjukkan bahwa India mungkin mengalami perubahan habitat skala besar pada spesies ular berbisa.

Menurut tim peneliti yang terdiri dari para ahli di bidang ilmu satwa liar dan biologi, terdapat peningkatan risiko gigitan ular di banyak zona rentan.

Ketika habitat berubah akibat perubahan suhu dan pola curah hujan, ular terpaksa berpindah ke daerah yang lebih sesuai dengan kebutuhan ekologisnya.

India saat ini memiliki jumlah kematian akibat ular tertinggi di dunia. Lebih dari 50.000 kematian akibat gigitan ular tercatat setiap tahunnya, meskipun angka sebenarnya mungkin lebih tinggi karena kurangnya pelaporan di masyarakat terpencil dan terpinggirkan.

Sebagian besar krisis serangan ular di India disebabkan oleh empat spesies yang tersebar luas, termasuk Krait, Russell’s Viper, Cobra, dan Scaled Viper.

September lalu, dua pria meninggal setelah digigit ular berbisa saat menonton televisi bersama ayah mereka di desa Kulpa, Madhya Pradesh.

Dilansir News18, usai kejadian, warga menggeledah rumah dan menemukan seekor ular Krait yang biasa dikenal masyarakat dengan nama Dandekar.

Sementara itu di Karnataka, India Selatan, seorang pria berusia 41 tahun meninggal setelah digigit ular berbisa yang bersembunyi di sandalnya.

Manu Prakash, seorang insinyur perangkat lunak di distrik Bannerghatta, meninggal setelah digigit oleh Russell’s Viper yang bersarang di sandal Crocs miliknya.

(DNA/DNA)