Berita Gunung Ruang di Sulut Belum Normal Usai Erupsi April

by


Jakarta, Pahami.id

Kegiatan Gunung Luar Angkasa di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, belum kembali normal pasca erupsi April lalu. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan gempa vulkanik masih terjadi meski intensitasnya menurun.

“Aktivitas Gunung Ruang belum kembali normal meskipun jumlah kejadian gempa menurun signifikan dibandingkan April-Mei 2024 dengan jumlah gempa vulkanik berkisar 1-3 kali dalam sehari,” kata Kepala PVMBG ESDM P.Hadi. Wijaya dalam keterangan resminya, Sabtu (12/10), melaporkan di antara.

Gempa vulkanik berhubungan dengan migrasi magma di kedalaman.


Gunung Ruang meletus pada 17 April 2024, kemudian letusan yang lebih besar pada 30 April 2024. Setelah kedua letusan tersebut warga Pulau Ruang dipindahkan ke beberapa lokasi di Manado, Bitung, Minahasa, dan Minahasa Utara.

Pada periode 16-30 September 2024 terjadi gempa dorong sebanyak 31 kali, gempa vulkanik dalam sebanyak 70 kali, gempa tektonik lokal sebanyak delapan kali, dan gempa tektonik jauh sebanyak 134 kali.

Dari pengamatan visual, masih terlihat asap putih dari kawah utama dengan intensitas tipis tebal dan ketinggian sekitar 50-200 meter dari puncak. Sekalipun itu asap

Pada periode tersebut jumlah gempa vulkanik lebih besar dibandingkan periode Agustus hingga pertengahan September 2024. Namun, tinggi asap menurun dan jumlah hembusan gempa lebih sedikit dibandingkan Juni 2024.

Asap kawah tebal teramati pada 24 September 2024 setelah tercatat 23 gempa tektonik jauh dan enam gempa vulkanik.

Asap kawah tebal kembali terpantau pada 30 September 2024 setelah tercatat 32 kali gempa vulkanik.

Potensi bahaya saat ini berupa letusan yang menghasilkan pancaran material pijar, serta paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar jika terjadi hujan lebat di sekitar Gunung Ruang, kata Hadi. .

(biaya)