Berita Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi Sabtu Malam

by
Berita Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi Sabtu Malam


Jakarta, Pahami.id

Gunung Lewotobi Man Yang saat ini dalam keadaan siaga atau level III, Sabtu (8/23) malam, menderita letusan disertai dengan pecahnya abu vulkanik 1.500 meter di atas puncak.

Menurut laporan Volkan Post Observation Officer (PPGA) Emanuel Rofinus Bere, letusan Gunung Lewotobi di Distrik Flores Timur, NTT terjadi pada 22,02 Wita.

“Ada letusan pria G. Lewotobi, Nusa Tenggara Timur pada 23 Agustus 2025 di 22:02 WITA dengan ketinggian kolom Abu yang diamati ± 1.500 m di atas puncak (± 3.084 di atas permukaan laut),” kata Emanuel dalam sebuah laporan tertulis yang diterbitkan pada 22,37 WITA.


Dalam sebuah laporan yang disebutkan oleh Emanuel, lelaki Gunung Lewotobi dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut mengamati abu abu -abu dengan intensitas tebal yang bersandar di barat daya.

Dan menurut Emanuel, letusan itu dicatat dalam seismogram PPGA dengan amplitudo maksimum 7,4 milimeter dan berlangsung selama 4 menit 40 detik.

“Letusan itu dicatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 7,4 mm dan ± 4 menit 40 detik,” kata Emanuel, melaporkan dari PPGA di Kampung Pululera, Distrik Pahlawan.

Sebelumnya pada hari Sabtu (23/8) dari Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan laporan khusus tentang penurunan status Gunung Gunung dari AWAS atau Level IV untuk tetap terjaga atau Level III efektif pada pukul 18:00 WITA.

Menurut Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dr. IR. MUHAMMAD WAFID ANMSC Penurunan status didasarkan pada hasil analisis keseluruhan dan evaluasi pemantauan visual dan instrumental.

“Berdasarkan analisis keseluruhan dan evaluasi pemantauan visual dan instrumental, tingkat aktivitas pria G. lewotobi dikurangi dari level IV (sadar) ke level III (peringatan) pada 23 Agustus 2025 pukul 18:00 Wita,” kata Wafid dalam laporan tertulis yang diterima oleh Pahami.id.com, Sabtu (23/8).

Penurunan status yang terkandung dalam nomor laporan khusus: 89/GL.03/BGL/2025 tentang perubahan tingkat aktivitas Lewotobi jantan dari hati -hati atau level IV untuk memperingatkan status atau level III.

Terletak dalam status siaga atau Level III, Badan Geologi memberikan banding bahwa masyarakat tidak melakukan kegiatan dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.

Publik juga diminta untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi pemerintah daerah.

“Orang -orang di sekitar daerah yang rentan untuk mewujudkan potensi banjir lava jika terjadi hujan lebat, terutama di daerah tangkapan air di puncak G. Lewotobi, seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, untuk Nurabelen,” jelas Wafid.

Badan -badan geologis juga merekomendasikan agar orang yang terkena dampak masker penggunaan hujan atau menutupi hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan untuk mencegah ARI.

Wafid diingatkan bahwa abu vulkanik sebagai akibat dari letusan Gunung Lewotobi juga dapat mengganggu operasi bandara dan rute penerbangan jika distribusi mengarah ke bandara dan bandara.

(Ely/Jal)