Berita Gubernur Rio de Janeiro Didesak Mundur usai Operasi Brutal ke Gangster

by
Berita Gubernur Rio de Janeiro Didesak Mundur usai Operasi Brutal ke Gangster


Jakarta, Pahami.id

Penduduk Brazil Ada banyak protes yang menuntut gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, mengundurkan diri menyusul operasi brutal terhadap tersangka gangster di Penha dan Complexo do Alemão.

Mereka berkumpul di kawasan Vila Cruzeiro, Penha, menyuarakan tindakan brutal polisi pada Jumat (30/10).


“Usir Castor! Hentikan pembantaian itu,” teriak para pengunjuk rasa. Mereka juga meminta agar Gubernur Rio dijebloskan ke penjara karena tindakan sewenang-wenangnya.

“Membunuh generasi muda di favela bukanlah kebijakan publik. Ini adalah genosida,” kata anggota dewan setempat Monica Benicio seperti dikutip. Al Jazeera.

Sama seperti warga lainnya, Anne Caroline dos Santos menyuarakan kekesalannya terhadap penegak hukum yang melakukan penyiksaan dan pembunuhan ekstrem.

“Pengecut, teroris, pembunuh! Tangannya [Castro] penuh darah,” kata seorang warga Brazil, Dos Santos, seperti dikutip Berita ABCSabtu (31/10).

“Para ibu kini kesulitan mengambil jenazah anaknya dan menguburkannya,” ujarnya.

Mahkamah Agung Brasil dan anggota parlemen juga meminta Castro memberikan informasi rinci tentang bagaimana operasi tersebut dilakukan.

Castro, panglima militer dan polisi, akan diadili pada 3 November.

Pekan lalu, pihak berwenang Rio de Janeiro melancarkan serangan yang menargetkan Komando Merah (Comando Vermelho).

Mereka mengerahkan 2.500 polisi dan tentara, kendaraan lapis baja dan helikopter untuk memburu tersangka gangster. Akibat operasi ini, 132 orang dilaporkan tewas.

Menurut saksi mata, korban tewas dalam kondisi penuh luka, perban, dan kepala terpenggal.

Castro menyebut operasi tersebut “berhasil” meskipun empat petugas polisi tewas. Dia juga mengatakan tidak ada pilihan lain “untuk menetralisir teroris narkoba.”

Tak hanya itu, dia menyebut korban tewas merupakan pelaku kejahatan yang melawan pemerintah atau pejabat.

Castro sebelumnya menuduh pemerintahan Lula da Silva bersikap lunak terhadap kejahatan dan mengabaikan Rio de Janeiro dalam memerangi geng.

(ISA/BAC)