Jakarta, Pahami.id —
Pimpinan Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi memutuskan pihak mana yang akan diusung Dedi Mulyadi pada Pilgub Jabar 2024.
Katanya, pengurus Partai Golkar Jabar sempat menggelar pertemuan dengan Dedi Mulyadi yang juga diusung Gerindra di Pilgub Jabar.
Kemudian ada juga pertemuan antara Calon Gubernur Jabar Saudara Dedi Mulyadi dengan pengurus Golkar termasuk Wakil Ketua Pak Dedi. Ade Ginanjar, sampai pembahasannya sampai di situ,” kata Airlangga, Jumat (2/8). .
Dedi Mulyadi diusung Partai Golkar dengan catatan elektabilitas cukup tinggi. Politisi yang biasa disapa Demul ini kerap bersaing ketat dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) yang juga merupakan kader Golkar.
Berdasarkan survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) pada Juni 2024, elektabilitas Dedi Mulyadi berada di peringkat kedua dengan 25,1 persen, di bawah RK yang sebesar 50,6 persen.
Survei Litbang Kompas pada 15-20 Juni mencatat Dedi Mulyadi meraih elektabilitas 12,2 persen dan berada di bawah RK yang sebesar 36,6 persen.
Skor elektabilitas Demul juga masih di bawah bayang-bayang RK berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia 20-27 Juni. Namun, ia tetap dekat dengan Ridwan Kamil dengan elektabilitas 31,9 persen, di bawah RK yang 36,8 persen.
Keputusan Golkar yang mengusung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar juga ditanggapi partai lain seperti Partai Amanat Nasional (PAN) yang menempatkan Bima Arya dan Desy Ratnasari sebagai calon wakil gubernur bersama.
Desy Ratnasari dan Bima Arya untuk Jabar. Silakan pilih Desy atau Bima, kata Sekjen PAN Eddy Soeparno saat dihubungi, Sabtu (3/8).
RK bergerak lebih dekat ke Jakarta
Keputusan Golkar mencalonkan Dedi Mulyadi juga memperbesar potensi Ridwan Kamil untuk dicalonkan pada Pilgub Jakarta 2024. Airlangga pun mengisyaratkan kemungkinan itu meski belum memberikan pernyataan tegas.
“Iya yang jelas kalau Jabar seperti itu berarti Jakarta, kami masih bertanya, apalagi Jakarta itu KIM plus,” kata Airlangga.
Sikap positif Ridwan Kamil terhadap Pilgub DKI 2024 pun disambut baik oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno. Dijelaskannya, dalam waktu dekat calon gubernur akan disepakati oleh partai-partai di Gabungan Indonesia Maju, baik untuk pemilihan gubernur Jakarta maupun pemilihan gubernur Jawa Barat.
Eddy juga menyebut PAN sedang mempersiapkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menjadi wakil gubernur Ridwan Kamil.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro pun meyakini Ridwan Kamil otomatis maju di Pilgub DKI setelah Golkar menyatakan dukungannya kepada Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar.
Otomatis ya, karena RK mau maju. Exit plan, misalnya kalah di Jakarta, berpeluang besar masuk kabinet, meski butuh waktu, kata Agung saat dihubungi, Sabtu (3/8).
Sementara elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta masih di bawah mantan Gubernur Anies Baswedan. Hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 18-26 Juni 2024 menyebutkan Anies unggul head to head RK di Pilgub DKI.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, elektabilitas Anies mencapai 50,1 persen. Sedangkan Ridwan Kamil hanya memperoleh 38,8 persen. Terdapat 11,1 persen responden yang tidak menjawab.
Sekali lagi secara head to head Anies masih unggul sekitar 50 berbanding 38,8 persen, kata Burhanuddin.
(frl/fra)