Berita Gereja Minta Paus Fransiskus Obati Papua Nugini dari Korupsi dan Sihir

by


Jakarta, Pahami.id

Gereja di Papua Nugini mengharapkan kunjungan dari para pemimpin Katolik di seluruh dunia Paus Fransiskus dapat menyembuhkan negara dari masalah korupsi hingga santet.

Uskup Misionaris Montfort di Lae, Rozario Menezes, mengatakan kunjungan Paus dapat membantu negara Oseania mengubah pendekatannya terhadap masalah-masalah mendesak dan penyakit sosial.

“Kami berharap dan berdoa agar pesan tersebut [Paus] “Mampu membantu masyarakat bertobat, berubah dan menjadi lebih baik sehingga masyarakat Papua bisa hidup lebih baik,” ujarnya kepada Vatican News, Sabtu (7/9).


Menezes mengatakan Papua Nugini menderita kemiskinan yang meluas karena kesalahan manajemen pemerintah, korupsi yang meluas, dan minimnya transparansi seputar pertambangan dasar laut.

Penambangan menyebabkan kerusakan alam dan mengancam kehidupan masyarakat.

“Sebagai gereja, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperhatikan alam, agar kita tidak turut andil dalam kerusakannya, namun kita berupaya menjaganya,” tambah Uskup.

Naiknya permukaan air laut akibat krisis iklim juga menjadi ancaman nyata bagi negara Pasifik ini. Selain menyinggung kerusakan alam, Menezes juga menyinggung kekerasan sosial.

Dikatakannya, masalah besar lainnya yang mengkhawatirkan Gereja di Papua Nugini adalah kekerasan terkait ilmu sihir, khususnya terhadap perempuan.

“Gereja telah berusaha memberantasnya sejak lama [kekerasan]. Orang sering dituduh melakukan sihir dan disiksa. Tidak ada rasa hormat terhadap kehidupan dan ini salah,” kata Menezes.

Ia kemudian meyakini pernyataan Paus Fransiskus akan berdampak jangka panjang bagi para pemimpin dan masyarakat Papua Nugini. “Karena kekhawatirannya terdengar luas di dunia,” kata Menezes.

Paus Fransiskus berada di Papua Nugini pada 6-9 September. Selama berada di negara tersebut, ia akan bertemu dengan Perdana Menteri James Marape, seorang tokoh lintas agama, dan menghadiri misa.

Setelah Papua Nugini, Paus akan melanjutkan kunjungan apostoliknya ke Timor Leste dan Singapura. Paus juga mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024.

(isa/wiw)