Berita FBI Geledah Rumah Pengkritik Keras dan Bekas Penasihat Trump

by
Berita FBI Geledah Rumah Pengkritik Keras dan Bekas Penasihat Trump


Jakarta, Pahami.id

Biro Investigasi Federal AS (FBI) Menemukan rumah mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton, pada hari Jumat (8/22) waktu setempat. Bolton telah dikenal sebagai kritikus presiden AS yang kuat Donald Trump.

CNN Melaporkan beberapa agen FBI terlihat di sekitar rumah Bolton di daerah Washington DC. Empat hingga enam agen juga memasuki rumah, sementara beberapa yang lain berbicara dengan seseorang di inti depan.

Kepada CNN, Bolton mengaku tidak mengetahui pencarian dan mencari informasi lebih lanjut.


Pencarian ini pertama kali dilaporkan oleh New York Post. Dalam unggahan di media sosial, Direktur FBI Kash Patel menulis bahwa agen telah melakukan misi.

“Tidak ada yang ada di hukum … Agen FBI sedang bertugas,” tulis Patel.

Menurut seorang pejabat senior AS yang dikutip oleh New York Post, pencarian terkait dengan dokumen rahasia. Investigasi serupa telah dihentikan oleh pemerintah Joe Biden karena alasan politik.

Bolton kemudian dikenal sebagai salah satu kritikus kebijakan Donald Trump, termasuk tarif perdagangan dan upaya diplomatik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang konflik Ukraina.

“Rusia tidak mengubah tujuannya: Draging Ukraina ke Kekaisaran Rusia yang baru. Zelensky tidak akan menyerahkan wilayahnya,” tulis Bolton dalam X (22/8) yang berbagi wawancara dengan NPR sebagaimana disebutkan dari CNBC.

Dia menambahkan, “Pertemuan itu akan berlanjut karena Trump menginginkan Hadiah Nobel Perdamaian, tetapi saya tidak melihat kemajuan.”

Trump kemudian menjawab dengan menyebut Bolton sebagai “kalah” dan “bodoh”. Dalam unggahannya tentang kebenaran sosial (13/8), Trump menuduh media tidak adil karena ia sering mengutip Bolton.

“Media yang sangat tidak adil terus mengumpulkan pecundang yang telah dipecat dan bodoh seperti John Bolton,” tulis Trump.

Selain itu, Bolton juga mengacu pada hubungan Trump dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. Dia berpikir bahwa meskipun hubungan antara keduanya baik, “kesalahan diplomatik” Trump telah menghancurkannya.

“Kerusakan telah terjadi,” kata Bolton.

(ZDM/SUR)