Berita FAO Tunjuk Alumni IPB Jadi Direktur Produksi Perlindungan dan Tanaman

by


Jakarta, Pahami.id

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) resmi melantik alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), Yurdi Yasmi, sebagai Direktur Perlindungan dan Produksi Tanaman.

Yurdi menyambut baik mandat baru yang diberikan FAO kepadanya. Ia mengaku senang bisa berkontribusi lebih terhadap perkembangan pangan dan pertanian dunia melalui peran barunya sebagai Direktur Perlindungan dan Produksi Tanaman FAO.

“Saya gembira dengan peran baru ini sebagai Direktur Divisi Produksi dan Perlindungan Tanaman dan menyadari sepenuhnya skala pekerjaan yang perlu kami selesaikan,” kata Yurdi dalam keterangannya, Rabu (18/12).


Sebagai Direktur Perlindungan dan Produksi Tanaman, Yurdi bertugas memimpin dukungan FAO kepada negara-negara anggota dalam mempercepat transisi menuju sistem produksi tanaman berkelanjutan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Bersama dengan para mitra, divisi ini berupaya untuk memajukan produksi dan perlindungan tanaman pangan berkelanjutan, sekaligus mengatasi tantangan yang dihadapi sistem pertanian pangan, seperti perubahan iklim, konflik, dan tantangan ekonomi lainnya.

“Kami mendorong produksi dan perlindungan tanaman yang berkelanjutan dengan memproduksi lebih banyak dengan lebih sedikit upaya untuk secara konsisten meningkatkan ketersediaan pangan sehat untuk konsumsi dalam negeri, ekspor komersial, bantuan pangan atau cadangan pangan darurat,” jelas Yurdi.

“FAO memfasilitasi penggunaan teknologi inovatif, praktik manajemen berbasis ilmu pengetahuan, dan kebijakan berbasis bukti yang meningkatkan efisiensi, inklusivitas, ketahanan, dan keberlanjutan sistem produksi tanaman,” tambahnya.

Yurdi sendiri merupakan pakar di bidang pertanian. Beliau menyelesaikan pendidikan S1 Kehutanan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia juga menempuh studi Magister dan PhD di Departemen Kehutanan Internasional dan Kebijakan Lingkungan di Wageningen dan lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Sebagai eksekutif di sektor pertanian, Yurdi pernah menduduki posisi penting di beberapa organisasi internasional, seperti International Rice Research Institute (IRRI), World Centre for Agroforestry (ICRAF), dan Center for People and Forests (RECOFTC).

Selain itu, Yurdi juga memimpin beberapa proyek pertanian, lingkungan hidup, dan kehutanan di lebih dari 20 negara, antara lain Afghanistan, Bangladesh, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Korea, Fiji, Ghana, Myanmar, Samoa, Timor-Leste, dan Zimbabwe. .

(isa/dna)