Daftar Isi
Jakarta, Pahami.id –
Gedung Musala di asrama pria Al Khoziny School Aslonic AsliDesa Buduran, SidoarjoJawa Timur (Jawa Timur) pingsan pada hari Senin (29/9) sore.
Tim SAR segera dikerahkan ke lokasi untuk mengosongkan para korban yang terkena dampak reruntuhan. Lusinan ambulan juga dibawa ke situs untuk membantu mengosongkan korban.
Cnnindonesia.com telah merangkum beberapa fakta yang terkait dengan insiden malang sebagai berikut
Daftar Isi
Terjadi selama doa Asar
Wahid, salah satu yang selamat yang selamat dari kejadian bahwa Musala runtuh bahwa ratusan siswa melakukan doa Asar.
“Masukkan Rak’ah kedua -ujung Musala runtuh, lalu sebarkan ke sisi lain gedung,” kata Wahid di lokasi.
Santri lainnya, Muhammad Rijalul Qoib (13) mengungkapkan bahwa ia telah mendengar suara bangunan Musala yang pecah dari atas sambil berdoa.
Dia mengatakan bangunan Musala itu sendiri terdiri dari tiga lantai, dan masih dalam proses pengembangan.
“Dengarkan suara seperti bahan jatuh pecah lebih lama dan akhirnya jatuh [ambruk]”Kata Rijalul.
1 terbunuh, 86 luka
Dari pengumpulan data sementara, total 87 orang adalah korban dari peristiwa yang tidak menguntungkan. Salah satunya diketahui telah meninggal.
Direktur RT RT Notopuro Sidoarjo Regional Hospital Dr. Detail Irawan pada 38 korban yang terluka di rumah sakitnya dan empat orang di Rumah Sakit Surya Delta.
Sementara itu, 45 yang terluka lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Islam Hajar dan salah satu dari mereka meninggal.
“Di sini (RT Notopuro Hospital) 27 pasien rawat jalan. Kelima pasien ini dirawat di rumah sakit, dua operasi, satu pengamatan cedera otak minor,” katanya.
“Kemudian kedua pasien dengan rumah yang rusak ini, dua pasien diamati, jadi seorang pasien baru memasuki kami memutuskan untuk memotong lengan kirinya,” katanya.
Pengasuh ponpes untuk meminta maaf
Sekolah Menengah Islam Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, KH Abdus Salam Mujib menyampaikan permintaan maaf kepada korban.
Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada wali Santri. Dia mengatakan insiden itu adalah nasib Tuhan. Dia juga meminta semua orang untuk bersabar.
“Ya, saya pikir ini adalah nasib Tuhan, jadi semuanya harus sabar, dan mungkin lebih baik menggantikan Tuhan,” kata Mujib di lokasi.
Mujib juga berharap luka dan kesedihan yang dialami oleh para korban jatuhnya Musala akan digantikan oleh hadiah Tuhan.
“Mengingat hadiahnya, apa yang bisa saya katakan dan semoga baik Allah Yang Mahakuasa lebih dari bencana ini,” katanya.
Dukungan Cast tidak kuat
Mujib mengatakan insiden itu didakwa dengan dukungan aktor. Dia mengatakan ketika insiden bangunan berada di tahap casting terakhir di atas atau dek.
“Sepertinya dukungan aktor tidak kuat, jadi rasanya seperti mendukung,” kata Abdus Salam Mujib pada hari Senin (29/9).
“Ini adalah pemecah terakhir, telah rusak, ya, hanya (proses pengembangan) telah ada selama 9 bulan, sekitar 9 hingga 10 bulan,” katanya.
Tidak ada IMB
Bangunan Musala yang runtuh diduga tidak memiliki izin bangunan (IMB).
“Saya bertanya ini, yang dibenarkan, tetapi tampaknya tidak ada. Blag Lantai tiga, karena konstruksi non -standar, akhirnya runtuh, “kata Sidoarjo Regent Subandi.
Dia juga menyesalinya. Menurutnya, banyak sekolah asrama memprioritaskan pengembangan dan mengatasi faktor lisensi.
“Jadi ada banyak gubuk yang terkadang membangun masjid, gubuk, kadang -kadang mereka tidak mengurus IMB terlebih dahulu, segera bangun. [membangun]Lisensi ini baru saja selesai termasuk IMB harus dilakukan terlebih dahulu sehingga konstruksi sesuai dengan standar, “katanya.
(Dis/wis)