Jakarta, Pahami.id —
anggota awak kapal Maskapai Jepang berhasil menyelamatkan 367 penumpang dan 12 awak saat pesawat terbakar pada Selasa (2/1) akibat bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai.
Ratusan penumpang dan awak penerbangan JAL516 berhasil turun dari pesawat yang mendarat di Bandara Haneda dalam waktu 18 menit. Mereka keluar tepat pada waktunya karena api segera melahap seluruh pesawat dan meledakkannya.
Laporan dari Saluran NewsAsia (CNA), penyelamatan penumpang dan awak kapal JAL bagaikan sebuah keajaiban karena tidak ada satu pun penumpang yang menjadi korban.
Para ahli mengatakan awak pesawat berhasil memerintahkan ratusan penumpang untuk tetap tenang dan tidak membawa apa pun saat turun dari pesawat.
Situasi di dalam kabin saat itu dipenuhi asap dan udara panas. Meski demikian, keadaan tersebut tidak menutup pandangan dan mengganggu pernapasan semua orang yang berada di dalam pesawat.
Asisten profesor penerbangan dan rekayasa sistem terintegrasi Shawn Pruchnicki dari Ohio State University mengatakan CNA bahwa kecepatan evakuasi awak pesawat luar biasa.
[Gambas:Video CNN]
“Saya pikir jika mereka benar-benar melakukan transfer 90 detik, mungkin semua orang tidak akan mencoba membawa barang-barang mereka, karena itu adalah waktu yang cukup cepat,” kata Pruchnicki.
Dijelaskannya, kendala terbesar selama proses perpindahan di pesawat adalah para penumpang yang langsung berusaha menyelamatkan barang bawaannya.
Sementara itu, direktur pelaksana konsultan penerbangan dan transportasi udara Pegasus Aviation Advisors Irlandia, Desmond Ross, mengatakan ada persyaratan sertifikasi keselamatan global bagi produsen untuk membuktikan bahwa pesawat di bawah tekanan mampu melakukan evakuasi dalam waktu kurang dari 90 detik.
Persyaratan ini berlaku untuk semua pesawat, termasuk pesawat penumpang terbesar di dunia, Airbus A380.
“Pramugari JAL melakukan pekerjaan luar biasa dalam membuka pintu darurat dan mengumpulkan penumpang menuju pintu,” kata Ross.
Namun, Ross mengaku sedikit bingung saat penumpang malah berlari di pintu geser bukannya meluncur.
“Tapi sungguh luar biasa mereka bisa bergerak tanpa cedera serius,” lanjutnya.
Pemimpin redaksi situs keselamatan penerbangan Airlineratings.com, Geoffrey Thomas, juga mengatakan Japan Airlines telah tersertifikasi sehingga seluruh penumpangnya dapat turun dalam waktu 90 detik hanya dengan menggunakan setengah dari pintu geser darurat.
“Dalam kasus ini, saya hanya melihat tiga pintu geser terbuka, padahal ada 10 pintu darurat dengan lima pintu keluar di kedua sisinya. Ini adalah penyelamatan yang luar biasa dan keajaiban,” katanya.
Bahan pesawat
Ross juga menegaskan, material modern yang digunakan pada badan pesawat juga berperan penting dalam keberhasilan perpindahan ratusan penumpang Japan Airlines.
Ia menjelaskan, beberapa generasi pesawat JAL kerap menggunakan bahan yang mudah terbakar termasuk tempat duduknya.
Namun dari gambar yang beredar, JAL516 tampak masih utuh meski sempat terbakar.
Faktanya, banyak kejadian di mana penumpang seringkali selamat dari kecelakaan namun meninggal karena menghirup asap dan efek samping pembakaran material pesawat, kata Ross.
Oleh karena itu, selama bertahun-tahun banyak pesawat yang dimodifikasi untuk menghilangkan zat-zat yang dapat menimbulkan asap beracun, ”lanjutnya.
Sementara itu, Pruchnicki juga menilai sedikitnya asap yang muncul di dalam kabin berperan besar dalam proses evakuasi.
“Itu adalah faktor besar yang membuat perbedaan di dunia karena dengan jenis kecelakaan seperti ini, jumlah asap di dalam kabin menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk keluar dari pesawat,” ujarnya.
“Pada kejadian lain yang kami lihat, asap mengepul sangat tebal sehingga orang tidak bisa melihat, peralatan tidak bisa bekerja, dan semua orang pingsan,” ujarnya.
Penerbangan JAL516 terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat kecil penjaga pantai, tak lama setelah mendarat di Bandara Haneda pada Selasa (2/1). Lima dari enam awak Penjaga Pantai tewas di lokasi kejadian.
Sedangkan 367 penumpang dan 12 awak JAL516 selamat.
Tabrakan terjadi sekitar pukul 17.46 waktu setempat setelah JAL516 lepas landas dari utara kota Sapporo.
Kapten pesawat diberi izin untuk mendarat namun diduga tidak melihat pesawat patroli maritim Bombardier Dash-8 di bawahnya.
Pihak berwenang masih menyelidiki kecelakaan itu.
(blq/baca)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);