Jakarta, Pahami.id –
Raja Amerika Serikat Elon Musk mengklaim menyesali serangan dalam bentuk kritik presiden AS Donald Trump.
Penyesalan itu terungkap melalui tweet di akun pribadinya pada hari Rabu (11/6) waktu setempat.
“Saya menyesali beberapa unggahan tentang Presiden Donald Trump minggu lalu. Saya terlalu banyak ‘,” tulis Elon Musk dalam akun X.
Hubungan antara Musk dan Trump telah menurun sejak bos perusahaan roket dan teknologi mengundurkan diri dari posisinya sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DEGE).
Keputusan itu menandai sekutu Trump dan Musk yang seharusnya berafiliasi, dikutip dari CNN.
Musk telah menyerang kebijakan pajak dan pajak domestik yang dianggap terlalu jauh. Dia juga menyebut kebijakan itu sebagai “menjijikkan abstro” karena dampak negatifnya pada keuangan pemerintah AS.
Chief Executive Officer Tesla kemudian mengangkat serangannya dengan mendistribusikan pernyataan lama Trump dan beberapa anggota Partai Republik karena kepeduliannya terhadap pengeluaran AS dan defisit anggaran.
Musk dikatakan khawatir bahwa bisnisnya di Amerika Serikat akan terganggu jika dia terus menyerang Trump.
Trump juga mengatakan dia akan menjual mobil listrik Tesla. Informasi itu disajikan oleh pejabat Gedung Putih kepada New York Times, yang meminta anonim karena tidak diizinkan untuk berbicara di depan umum.
Trump juga menekankan bahwa ia tidak akan dirujuk oleh Musk dan sebaliknya menimbulkan ancaman jika konglomerat bergabung dengan Partai Demokrat.
Dia menyajikan ancamannya saat diwawancarai oleh Christian Welker dari NBC Dalam wawancara telepon. Dia mengungkapkan bahwa dia tidak punya rencana untuk membuat Musk, yang merupakan donor dalam pemilihan.
Ketika ditanya secara khusus tentang hubungannya dengan chief executive officer Tesla dan SpaceX yang kaya berakhir, Trump menjawab, “Saya pikir begitu, ya.”
“Aku terlalu sibuk melakukan sesuatu yang lain,” kata Trump.
“Anda tahu, saya memenangkan pemilihan.
(Yesus/BAC)
