Berita Ekuador Darurat Perang Narkoba, Tangkap Bos Geng Kriminal Kolombia

Jakarta, Pahami.id —

Pemerintah Ekuador belum mencabut status darurat perang terhadap kartel narkoba di negaranya.

Dalam operasi tersebut, polisi dan tentara Ekuador berhasil menangkap bos geng kriminal bersenjata Kolombia Oliver Sinisterra, Carlos L, pada Minggu (22/1) malam waktu setempat.

Bos geng bersenjata berjuluk El Grino ditangkap tentara Ekuador dalam penggerebekan dan penggerebekan di Imbabura.

Pengadilan imigrasi akan segera diadakan agar dia (El Gringo) bisa segera dideportasi dari Ekuador dan kembali ke Kolombia. Dia punya catatan kriminal serius, kata komandan polisi Cesar Zapata seperti dikutip Reuters.

Zapata menambahkan, kepolisian Ekuador telah berkoordinasi dengan kepolisian Kolombia untuk pemulangan El Gringo.

Polisi mengatakan El Gringo terlibat dalam beberapa kegiatan kriminal Ekuador dengan organisasi teroris, terutama di wilayah dekat perbatasan Kolombia, San Lorenzo.

Ekuador sebelumnya menetapkan 22 organisasi kriminal di negaranya sebagai kelompok teroris yang harus dilawan.

Oliver Sinisterra sendiri merupakan salah satu faksi dari kelompok pemberontak Segunda Marquetalia yang dulu bernama Pasukan Revolusioner Kolombia (FARC) yang dibubarkan pada tahun 2016.

Wilayah operasi Oliver Sinistera di Ekuador berada di dua provinsi Narino dan Esmeraldas.

Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat setelah gembong narkoba paling brutal Los Choneros menghilang dari sel penjaranya pada 7 Januari.

Adolfo Macias alias Fito adalah ketua kartel narkoba Los Choneros dan salah satu penjahat yang dicap oleh otoritas Ekuador sebagai yang paling berbahaya di negara tersebut.

Fito, 44, dilaporkan hilang dari selnya di kota pelabuhan Guayaquil pada Senin sore. Peristiwa ini terjadi saat Fito hendak dipindahkan ke penjara dengan keamanan maksimum di kota yang sama.

Naboa pun mengumumkan keadaan darurat nasional selama 60 hari akibat kejadian ini. Naboa juga memerintahkan pencarian besar-besaran dengan mengerahkan ribuan polisi dan tentara untuk menemukan Fito.

(membaca)

[Gambas:Video CNN]