Berita Eks PM Desak Netanyahu Mundur, Israel Terpecah?

by

Jakarta, Pahami.id

Mantan perdana menteri IsraelYair Lapid menyerukan PM penggantinya Benyamin Netanyahu mengundurkan diri menyusul invasi yang semakin brutal di Jalur Gaza Palestina.

Lapid, yang kini menjadi pemimpin oposisi Israel, mengatakan Netanyahu telah kehilangan kepercayaan publik setelah pemerintah menyerah dalam menghadapi serangan Hamas pada 7 Oktober. Seruan Lapid agar Netanyahu mengundurkan diri adalah yang pertama kali dilontarkan pejabat senior Israel sejak invasi Jalur Gaza.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Netanyahu tidak bisa tetap menjadi Perdana Menteri Israel. Kita membutuhkan pemerintahan untuk memulihkan negara ini. Dia harus mundur sekarang,” kata Lapid. CNN.

“Kita tidak bisa membiarkan diri kita memiliki perdana menteri yang kehilangan kepercayaan publik, baik dari sudut pandang sosial dan keamanan,” ujarnya, dalam wawancara dengan Saluran 12 Israel.

Menurut Lapid, pemerintahan saat ini sebenarnya tidak berfungsi. Faktanya, yang melakukan hal yang benar adalah lembaga pertahanan Israel.

“Kita perlu mengubah pemerintahan,” tegasnya.

[Gambas:Video CNN]

Meski demikian, Lapid juga menyebut saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menggelar pemilu. Sebaliknya, tindakan terbaik bagi Partai Likud Netanyahu adalah menggulingkan pemimpin veteran tersebut dan menggantinya dengan tokoh partai lain.

Seruan agar Netanyahu mundur tak hanya diutarakan Lapid. Sebelumnya, warga Israel juga sempat berdemonstrasi di luar kediaman resmi pemimpin Israel di Yerusalem. Mereka meminta Netanyahu untuk mundur dari jabatannya.

“Bibi (julukan Netanyahu) adalah seorang pembunuh,” teriak beberapa pengunjuk rasa.

Dalam survei lokal Maariv Baru-baru ini, mayoritas warga Israel juga menuntut agar Netanyahu bertanggung jawab atas serangan milisi Hamas ke negara mereka pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.200 orang.

Sebagian besar warga Israel, terutama yang tinggal di perbatasan dekat Jalur Gaza, mengaku kecewa dengan pemerintahan Netanyahu. Warga menilai pemerintahan Netanyahu lamban dalam melindungi dan mengevakuasi warganya dari serangan milisi Hamas.

Serangan Hamas memicu invasi brutal Israel ke Jalur Gaza hingga saat ini.

Pada tanggal 4 November, ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan di kompleks perumahan PM menuntut pengunduran diri Netanyahu.

Para pengunjuk rasa juga menyerukan agar Netanyahu dijebloskan ke penjara karena dianggap tidak mampu menjaga keamanan setelah menyetujui serangan Hamas.

(tst/rds)

[Gambas:Video CNN]