Makassar, Pahami.id –
AKP Azwar, mantan narkotika narkotika Polisi Tulang Akhirnya mengaku meminta uang dari pedagang tersangka obat bius RP.
Ini telah dikonfirmasi oleh Komisaris Utama Komisaris Hubungan Masyarakat Polisi Regional Sulawesi Selatan berdasarkan hasil pemeriksaan propam sejauh ini.
“Selama pemeriksaan propam ada percakapan atau kesepakatan, tetapi kesaksian saksi belum diserahkan,” kata Design Cnnindonesia.comKamis (3/13).
Sementara itu, pemeriksaan pendidikan AKP Azwar masih ada pada propam polisi tulang, tetapi belum ditangkap.
“Orang yang bersangkutan telah diperiksa oleh orang -orang Polandia Propam di Polda Propam, ketika (ini masih) dalam kasus kode etik,” katanya.
Sebagai akibat dari tindakannya, AKP Azwar terancam oleh Kode Etik. Namun, Dok mengatakan partainya tidak tahu pembatasan yang akan dikenakan pada mantan unit narkotika polisi tulang.
“Mari kita tunggu hasilnya ketika telah dicoba,” katanya.
Kasus ini mulai mendistribusikan konten percakapan WhatsApp yang virus di media sosial. Dalam percakapan itu, Unit Narkotika Polisi Tulang AKP Aswar meminta keluarga distribusi obat untuk menyediakan RP.
Dampak dari insiden itu adalah bahwa polisi distrik Sulawesi Selatan menghapuskan AKP Azwar dari posisinya sebagai kepala polisi tulang narkotika dan digantikan oleh AKP Irwandi.
“Ya, pagi ini polisi distrik Sulawesi Selatan telah mengeluarkan perintah narkotika, AKP Aswar telah dinonaktifkan dari posisinya hari ini,” kata Wakil Kepala Polisi Antonius pada hari Rabu (12/3).
(Mir/anak -anak)
