Berita Efisiensi Anggaran Kemlu RI Kena Pangkas Rp2,03 Triliun

by


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Luar Negeri (Kementerian Luar Negeri RI) juga dipengaruhi oleh efisiensi anggaran yang mencapai RP2.03 triliun. Perkiraan mereka untuk 2025 RP9.8 triliun yang sebelumnya disetujui (RP9.896.588.491.000).

Sekretaris Kementerian Luar Negeri Indonesia -Jenderal Cecep Herawan menyampaikan berita khotbah selama pertemuan dengan pemberian Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen pada hari Kamis (13/2). Dia kemudian merinci pemberitahuan pemotongan anggaran.


Pada 24 Januari, CECEP mengatakan efisiensi anggaran di Kementerian Luar Negeri adalah RP2,8 triliun.

Kemudian Kementerian Luar Negeri Indonesia menerima catatan lain dari Kementerian Keuangan bahwa efisiensi anggaran di Kementerian adalah RP2,03 triliun.

“Sebelum kami pergi untuk pertemuan yang mulia ini, kami baru saja menerima surat dari Menteri Keuangan tentang rincian efisiensi kementerian luar negeri dari RP2.032.137.571.000,” kata Cecep pada pertemuan itu.

Pemangkasan terdiri dari efisiensi pengeluaran barang Rp1,4 triliun (RP1.491.450.829.000) dan efisiensi pengeluaran modal sebesar RP540 miliar (RP540.686.742.000).

CECEP juga menjelaskan efisiensi beberapa program Urusan Luar Negeri.

“Untuk Program Perlindungan Warga Indonesia di luar negeri, dari plafon awal sekitar RP288 miliar, efisiensi dilakukan sekitar Rp65 miliar atau sekitar 22,4 persen sehingga langit -langit terakhir akan sekitar Rp223 miliar,” katanya.

CECEP kemudian menyebutkan program dukungan manajemen. Dari langit -langit awal sekitar Rp7,75 triliun, efisiensi dibuat dari Rp1,20 triliun atau 15,5 persen sehingga langit -langit terakhir menjadi Rp6,55 triliun.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa untuk Program Penegakan Hukum Internasional dan Internasional dan langit -langit internasional, dari langit -langit awal sekitar Rp15 miliar, efisiensi dilakukan sekitar Rp4,1 miliar atau 27,7 persen sehingga langit -langit terakhir akan sekitar Rp10 miliar.

Selain itu, CECEP menjelaskan bahwa untuk peran dan kepemimpinan Indonesia di bidang kerja sama multilateral, dari langit -langit awal Rp1,05 triliun, efisiensi dilakukan sekitar RP562 miliar atau 53,3 persen hingga plafon terakhir menjadi sekitar Rp493 miliar.

Program diplomasi dan kerja sama internasional juga mengalami efisiensi. Dari langit -langit awal Rp779 miliar, efisiensi dilakukan sekitar Rp196 miliar atau 25,1 persen sehingga langit -langit terakhir menjadi sekitar Rp583 miliar.

Dengan efisiensi anggaran, CECEP mengatakan Kementerian Luar Negeri melakukan beberapa penyesuaian untuk pengeluaran tertentu.

Trim, melanjutkan, memengaruhi pembayaran kantor gedung dan wisma di luar negeri, pembayaran total 1.133 staf rumah yang bertugas di luar negeri.

Dalam hal menerapkan efisiensi biaya perjalanan resmi, CECEP mengatakan, ini akan berdampak langsung pada rotasi Duta dilakukan pada tahun 2025.

Efisiensi juga dapat mempengaruhi tugas dan fungsi unit kerja pusat dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dalam melakukan perjalanan layanan luar negeri untuk berpartisipasi dalam berbagai negosiasi dan pertemuan dan pertemuan multilateral dua arah, regional, dan multilateral.

Presiden Indonesia Prabowo Subianto sebelumnya mengadakan pemangkasan besar dari 2025 APBN Post.

Pemangkasan yang terkandung dalam Arahan Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Prabowo pada 22 Januari. Prabowo ingin APBN tahun ini menghemat RP306,69 triliun.

Dua hari kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan surat S-37/MK.02/2025. Surat itu terperinci 16 posisi pembelian -lead yang harus disimpan oleh kepemimpinan di kabinet merah dan putih bernilai RP256.1 triliun.

(ISA/RDS)