Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Kanada Mark Carney menekankan bahwa urusan global masih bisa berjalan meskipun demikian Amerika Serikat tidak terlibat.
Ia menilai hasil kesepakatan pada KTT G20 di Johannesburg tetap penting meski pemerintahan Presiden AS Donald Trump memilih untuk tidak melakukannya.
“Kumpulan negara-negara yang mewakili tiga perempat populasi dunia, dua pertiga PDB global, dan tiga perempat perdagangan internasional, tanpa partisipasi resmi Amerika Serikat,” kata Carney mengomentari KTT tersebut, seperti dikutip Bloomberg.
Trump memilih untuk tidak hadir lagi setelah penindasan, meski terbukti salah, petani kulit putih Afrikaner di Afrika Selatan mengalami genosida.
Sementara itu, pemerintah AS menyatakan jika mereka tidak hadir, hanya ringkasan ketua yang bisa dipublikasikan dari pertemuan tersebut.
Sebagai tuan rumah, Afrika Selatan menentang posisi AS dengan tetap mengeluarkan pernyataan resmi mengenai hasil pertemuan tersebut.
Dia menambahkan bahwa situasi tersebut menunjukkan “pergeseran pusat kekuatan ekonomi global.”
Carney mulai menjabat awal tahun ini setelah berkampanye menentang tarif Trump terhadap Kanada dan menolak saran Kanada untuk bergabung sebagai wilayah AS. Ia kini mengurangi ketergantungan ekonomi Kanada pada Amerika Serikat.
Carney juga menjelaskan langkah-langkah penguatan kerja sama dengan beberapa negara, antara lain Afrika Selatan, India, dan Tiongkok.
Usai bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed pada Kamis (20/11) di Abu Dhabi, negara tersebut siap berinvestasi US$ 50 miliar (sekitar Rp 835 triliun) di Kanada.
“Kami mendesak tercapainya kesepakatan baru dan mencari investor tambahan untuk mendukung tujuan ekonomi Kanada,” kata Carney.
“Kami akan memperluas perdagangan dan mendorong investasi kooperatif di berbagai sektor, mulai dari kecerdasan buatan hingga energi di kawasan Indo-Pasifik dan Eropa.”
Pada Sabtu (22/11), Carney juga bertemu dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan mengucapkan selamat atas terselenggaranya KTT G20.
Ia juga menegaskan kembali dukungan Kanada terhadap kepemimpinannya, dan berkomitmen untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Pada Minggu (23/11), ia juga mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Johannesburg dan keduanya berupaya memperbaiki hubungan yang tegang.
Pada tahun 2023, Kanada menuduh agen-agen India terlibat dalam pembunuhan warga India Kanada, tuduhan yang dibantah oleh pemerintah India.
Carney mengatakan dia tidak akan membiarkan kebijakannya dipengaruhi oleh Trump.
“Saya akan berbicara dengannya lagi ketika waktunya tepat,” katanya.
“Saat ini tidak ada masalah yang mendesak untuk dibicarakan dengan presiden. Ketika Amerika siap untuk membicarakan perdagangan lagi, kami akan membahasnya,” ujarnya.
(RNP/BAC)

