Jakarta, Pahami.id –
Menteri Pertahanan (Menhan) SJafrie Sjamsoeddin mengatakan Nyonya akan menggunakan tentara untuk menjaga kilang minyak pertamina di berbagai wilayah.
Dijelaskannya, perolehan industri strategis terkait kedaulatan negara merupakan salah satu tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Tugas mendapatkan instalasi strategis, khususnya milik Pertamina, juga merupakan bagian dari OMSP dan masuk dalam pengujian 14 pasal UU TNI.
Ia mengatakan, selain personel TNI, keamanan Pertamina juga akan diawasi oleh Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS).
“Akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) untuk dapat mengetahui hal-hal yang mungkin perlu kita ketahui potensi ancaman yang mungkin muncul, sehingga kita dapat mengharapkan keamanan fisik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sjafrie juga menjelaskan, TNI telah membentuk 150 batalyon pembangunan daerah pada tahun ini.
Kemudian, targetnya adalah membentuk 150 batalyon setiap tahunnya.
“Hal ini tentunya tidak ditujukan untuk ambisi daerah, namun semata-mata untuk menjaga keutuhan daerah dan melindungi serta menyelamatkan kepentingan nasional, serta melindungi industri-industri strategis yang berkaitan dengan kedaulatan negara,” ujarnya.
(yo/wi)
