Berita Dukungan AS ke Israel usai Bunuh Bos Hizbullah via Serangan ke Beirut

by


Jakarta, Pahami.id

Amerika Serikat mendukung Israel setelah membunuh pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallahmelalui serangan udara besar-besaran di Beirut, Lebanon.

Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Partai Republik, Mike Johnson, telah menyatakan dukungannya terhadap serangan Israel, yang diyakini banyak orang dapat meningkatkan perang di Timur Tengah. Selain itu, serangan hari Jumat juga mengakibatkan banyak korban sipil yang tewas.


Serangan Israel di Lebanon telah menewaskan sedikitnya 1.030 orang sejak 16 September, termasuk 56 wanita dan 87 anak-anak. Jumlah korban tewas terakhir akibat serangan besar-besaran Israel yang menewaskan Nasrallah pada hari Jumat belum diketahui.

Tim SAR di lapangan dilaporkan masih berusaha mencari korban yang diyakini tertimbun reruntuhan bangunan.


Kematian Nasrallah terjadi setelah serangkaian serangan udara Israel di Lebanon yang pertama kali menewaskan beberapa pejabat senior Hizbullah.

Kematian Nasrallah merupakan pukulan besar bagi Hizbullah dan jaringan kelompok milisi lainnya di Timur Tengah yang didukung Iran.

Selain para pemimpin eksekutif dan legislatif AS, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menyatakan dukungan serupa terhadap Israel. Berbicara kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant melalui telepon tak lama setelah Hizbullah mengumumkan kematian Nasrallah, Austin menegaskan Washington “siap melindungi pasukan dan fasilitas AS di kawasan dan berkomitmen untuk membela Israel”.

Nasrallah merupakan pengungsi nomor 1 Israel sejak perang dengan Hizbullah meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Meski pemimpinnya terbunuh, Hizbullah mengaku tidak takut. Mereka akan terus berperang dan berperang melawan Israel, terutama yang menyebabkan matinya pemimpin mereka.

“Lanjutkan perang melawan musuh,” kata mereka dalam sebuah pernyataan, dilansir CNN.

Mereka mengatakan Nasrallah adalah seorang syahid suci yang memimpin kelompok tersebut sejak tahun 1992.

“Hizbullah akan melanjutkan perjuangan menghadapi musuh dalam mendukung Gaza dan Palestina serta dalam pertahanan yang tegas dan terhormat bagi Lebanon dan rakyatnya,” kata mereka.

(rds)