Jakarta, Pahami.id —
Beberapa lubang besar ditemukan di bagian ekor pesawat Maskapai Penerbangan Azerbaijanmembenarkan dugaan kapal terbang itu jatuh karena diserang.
Foto dan video yang beredar luas memperlihatkan lubang menganga di bagian belakang pesawat Embraer 190.
Warganet pun menduga lubang tersebut mungkin disebabkan oleh pecahan rudal yang meledak tak jauh dari badan pesawat. Netizen yakin penerbangan 8243 ditembak jatuh oleh serangan udara, lapor Agensi Anadolu.
Tuduhan tersebut mencuat setelah pesawat Azerbaijan Airlines dengan rute penerbangan Baku (Azerbaijan) menuju Grozny (Rusia) gagal mendarat di ibu kota Chechnya, Rusia, pada Rabu (25/12).
Pesawat tersebut sebenarnya mendarat di kota Aktau, Kazakhstan, dengan badan pesawat hancur setelah menabrak landasan pacu dan terbakar.
Sejumlah pakar penerbangan menyatakan, pesawat Azerbaijan Airlines kemungkinan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.
Seorang pejabat AS juga mengatakan kepada Reuters bahwa ada tanda-tanda awal sistem anti-pesawat Rusia menyerang pesawat tersebut.
Ketika dikonfirmasi oleh BBCKantor kejaksaan di Baku menyatakan masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Sejumlah sumber dari pemerintah Azerbaijan mengonfirmasi kepada Euronews bahwa rudal permukaan-ke-udara Rusia bertanggung jawab atas kecelakaan ini.
Menurut sumber pemerintah, ada aktivitas drone di kota Grozny saat penerbangan 8243 mengudara. Sistem pertahanan udara Rusia kemudian menembak jatuh pesawat tersebut sejalan dengan operasinya melawan drone.
Rudal tersebut dikatakan meledak di samping pesawat dan pecahan peluru menghantam penumpang.
Sumber mengatakan pilot mencoba meminta pendaratan darurat di bandara Rusia mana pun, namun izinnya ditolak.
Pesawat yang terkena puing-puing rudal diarahkan terbang melintasi Laut Kaspia menuju kota Aktau di Kazakhstan.
Sumber pemerintah Azerbaijan mengatakan kepada saluran internasional AnewZ yang berbasis di Baku bahwa rudal tersebut ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S.
Menurut laporan BBCkomite investigasi yang terdiri dari otoritas Azerbaijan dan Kazakh tampaknya sudah memiliki bukti mengenai hal ini tetapi menunggu Rusia mengumumkannya terlebih dahulu.
Azerbaijan diduga tidak ingin mengecewakan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan menyalahkan Kremlin sehingga menunggu Rusia mengakuinya.
Peristiwa ini menewaskan 38 orang dari total 67 penumpang termasuk awak kabin.
Pemerintah Azerbaijan memperingati hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk mengenang para korban kecelakaan tersebut.
(blq/baca)