Berita Dua Negara di Afrika Ini Terancam Perang Gegara Pemberontak

by
Berita Dua Negara di Afrika Ini Terancam Perang Gegara Pemberontak


Jakarta, Pahami.id

Dua negara di AfrikaEthiopia dan Eritrea berada di ambang perang setelah kedua negara bentrok dengan pemberontak.

Ethiopia menuduh pemerintah Eritre bekerja sama dengan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) untuk melawan negara Afrika tersebut.


Tuduhan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Ethiopia Gedion Timothewos dalam surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutres tertanggal 2 Oktober.

“Kolusi antara pemerintah Eritrea dan faksi keras TPLF semakin jelas dalam beberapa bulan terakhir,” ujarnya dalam surat yang dikutip media lokal Ethiopia. Standar AddisSelasa (7/10).

Lebih lanjut, Gedion menegaskan keduanya membentuk koalisi bernama Tsimdo.

“[Aliansi itu] Siap aktif berperang melawan Ethiopia, ”ujarnya.

Gedion juga menuduh kedua pihak mendanai, memobilisasi dan mengarahkan kelompok bersenjata seperti Fano untuk mengembangkan konflik di negaranya.

Berdasarkan surat tersebut, pemerintah Eritrea dan TPLF dicurigai terlibat dalam serangan baru Milisi Fano yang bertujuan merebut kota Woldiya, di Amhara.

Tindakan tersebut, lanjut surat itu, melanggar perjanjian perdamaian permanen mengenai penghentian permusuhan yang ditandatangani oleh Pemerintah Federal dan TPLF pada tahun 2022.

Ethiopia juga menuduh Eritrea berada di balik aktivitas jahat negaranya.

Tindakan Eritrea, tulis Gedion, bertujuan untuk menstabilkan dan memecah belah Ethiopia di bawah perasaan terancam oleh upaya Ethiopia untuk mendapatkan akses ke laut.

“Eritrea menyatakan tindakan permusuhannya sebagai langkah terdepan,” katanya.

Gedion menegaskan kembali bahwa Ethiopia tetap berkomitmen untuk mengupayakan akses ke laut dengan cara yang aman.

Ia juga menekankan bahwa pemerintah sedang mengupayakan mekanisme integrasi ekonomi yang bermanfaat bagi Eritrea dan Ethiopia.

Menlu Ethiopia kemudian mendesak masyarakat internasional untuk menekan Eritrea agar menghentikan tindakan yang dianggap bermusuhan dan tidak menghormati kedaulatan.

Gedion juga meminta mitra internasional untuk melanjutkan upayanya mendorong keterlibatan dan kerja sama konstruktif antara Ethiopia dan Eritrea.

Kerja sama tersebut, kata dia, tidak hanya sebatas pada isu maritim saja, melainkan isu regional yang lebih luas yang dapat berdampak pada perdamaian di Afrika.

(ISA/BAC)