Berita AHY Bakal Tertibkan Standar Konstruksi Ponpes Imbas Tragedi Al Khoziny

by
Berita AHY Bakal Tertibkan Standar Konstruksi Ponpes Imbas Tragedi Al Khoziny


Yogyakarta, Pahami.id

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah (Menko IPK) Agus Dayus Yudhoyono (Ah) menyatakan akan mengontrol pemenuhan standar bangunan menyusul tragedi runtuhnya pesantren Al khoziny Di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Kami ingin ke depan lebih tertata agar tidak terjadi kejadian serupa,” kata Ahy saat ditemui di Fakultas Teknik UGM, Sleman, DIY, Kamis (8/10).

Ahy mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk melakukan penjangkauan dan peninjauan langsung di bidang standar konstruksi.


“Ini juga sangat berkaitan dengan pimpinan daerah, tentunya Gubernur, Walikota, termasuk Bupati, agar kita bisa mengawasi, melakukan penjangkauan, melakukan sidak lapangan agar kita evaluasi dan perbaiki, kita bisa mencegahnya lagi,” ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Ahy mengaku mendapat informasi dari Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, bahwa baru 50 Sekolah Asrama Islam (Ponpes) di Indonesia yang sudah mendapat izin mendirikan bangunan (PBG).

Faktanya, memenuhi standar konstruksi ini melibatkan keselamatan banyak nyawa. Oleh karena itu, lanjut ahy, tragedi yang terjadi di Sidoarjo kemarin menjadi pengingat akan pentingnya memenuhi keamanan dan kesesuaian bangunan bagi pesantren dan bangunan lainnya pada umumnya.

“Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk benar-benar mentaati semua standar yang ditetapkan karena standar itu ada, SOP ada untuk itu.

“Hal ini tidak hanya berlaku di pesantren tetapi juga berbagai bangunan infrastruktur khususnya untuk masyarakat antara lain sekolah, kampus, rumah sakit, puskesmas dan lain-lain,” ujarnya.

Ahy pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Masyarakat (PM Menko) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang berencana mengevaluasi keadaan pesantren di Tanah Air.

“Saya juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Gus Muhaimin Iskandar.

Sebelumnya, bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Asrama Al Khoziny Islam di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore. Saat kejadian, ratusan santri diketahui sedang melaksanakan salat berjamaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan.

Hingga penggeledahan berakhir, Selasa (7/10), Basarnas mencatat ada 171 korban jatuhnya SMP Islam Al Khoziny. Terdiri dari 104 orang selamat, 67 meninggal, termasuk 8 bagian tubuh.

Menteri Koordinator PM Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan Sekolah Perhiasan Islam Al Khoziny ambruk dan menewaskan 67 anak berusia 125 tahun.

Menurut Cak Imin, pesantren senior tersebut kurang memiliki perencanaan yang baik. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah keterbatasan anggaran.

Dengan keterbatasan anggaran, Cak Imin mengatakan skema pengembangan yang dilakukan pesantren sebagian besar dilakukan dengan cara yang sama.

Cak Imin mengatakan pemerintah akan mengevaluasi keadaan tersebut. Ia mengaku akan mulai mendata daftar asrama Islam yang berusia di atas 100 tahun untuk mulai melakukan evaluasi guna mencegah kejadian di sekolah asal Al Khoziny terulang kembali.

Saat ini, kata Cak Imin, jumlah lembaga pendidikan berupa pesantren di Indonesia sebanyak 344.130 ribu. Dari jumlah tersebut, jumlah pelajar atau mahasiswa mencapai 9,8 juta dan 1,16 juta pelajar.

(cum/bukan)