Berita DPR Usul Menkominfo dan BSSN Gandeng FBI Pulihkan PDNS

by


Jakarta, Pahami.id

Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus menanyakan kemungkinan pemerintah bekerjasama dengan Biro Investigasi Federal (FBI) untuk memulihkan data dari Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 Surabaya.

Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja Komisi 1 DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara yang dihadiri Ketua. BSSN Hinsa Siburian dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/6).


Lodewijk menilai opsi tersebut bisa dipertimbangkan karena pemerintah AS sudah berpengalaman dalam menangani serangan ransomware.

“Para ahli mengatakan ada 7.000 kunci yang dimiliki FBI, terkait dengan tebusan sandi otak termasuk keamanan baru dari Lockbit 3.0 ini,” kata Lodewijk.

“Pertanyaan saya sejauh mana kerjasama dengan FBI ini? Selagi kita bekerja, berarti kita bisa berharap bahwa data yang sudah adamenyulitkan “Kami masih berharap hacker ini bisa membukanya karena kunci yang dimilikinya,” lanjutnya.

Kendati demikian, Lodewjik menilai ada potensi risiko jika pemerintah bekerja sama dengan FBI untuk memulihkan data PDNS.

Lodewijk mengatakan kerja sama dengan FBI berpotensi membuat Negeri Paman Sam mengetahui isi data yang dibobol tersebut ransomware.

“Mungkin iya ya, ada resiko kalau kita minta otomatis kita bocor juga ke dia. Tapi mau dibuka atau mau sabar menunggu? cadangan Apa yang kami maksud dengan istilah ini? pintu masuk ulangi,” jelasnya.

Sebelumnya server PDNS 2 Surabaya sempat lumpuh akibat serangan ransomware Lockbit 3.0. Pusat data yang berlokasi di Surabaya diretas pada 20 Juni.

Akibatnya, 210 instansi pemerintah terdampak dan pelayanan publik berbasis digital terganggu.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, peretas meminta uang tebusan sebesar US$8 juta atau setara Rp131 miliar kepada pemerintah untuk membebaskan PDN.

(mab/chri)