Berita Dia Pintar Kalau Melakukan Itu

by
Berita Dia Pintar Kalau Melakukan Itu


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengevaluasi apakah Presiden Venezuela Nicolas Maduro bijaksana dia akan mengundurkan diri menyusul embargo minyak di negara Amerika Latin ini.

Komentar Trump tersebut merupakan respons terhadap pertanyaan awak media mengenai apakah ancaman AS dirancang untuk membuat Maduro mundur.


“Terserah dia, apa yang ingin dia lakukan. Saya pikir dia pintar jika melakukan itu (mengundurkan diri),” kata Trump di rumahnya di Florida, Senin (22/12), dikutip AFP.

Dia kemudian berkata, “Jika dia ingin melakukan sesuatu, jika dia bermain keras, itu akan menjadi kali terakhir dia bisa bermain keras.”

Sejak September, AS telah memicu ketegangan dengan Venezuela, mulai dari penembakan kapal hingga kematian warga sipil.

AS menuduh kapal tersebut membawa narkoba padahal kapal tersebut membawa warga sipil. Selain itu, penyerangan tersebut juga dilakukan tanpa melalui proses pengadilan sehingga dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional.

Venezuela marah kepada AS. Namun, Washington terus menerapkan tindakan tersebut. Mereka juga mengerahkan pasukan dan senjata di dekat perbatasan Venezuela.

Venezuela tidak takut, tentara negaranya dalam keadaan siaga tinggi dan siap melawan AS.

Terlepas dari ketegangan tersebut, Maduro berulang kali menegaskan bahwa tindakan AS terhadap Venezuela bukanlah untuk memberantas perdagangan narkoba tetapi untuk menggulingkan pemerintahannya.

Kemudian terungkap pula motif lain. Maduro mengatakan, AS selain ingin membentuk pemerintahan boneka, juga ingin menguasai sumber daya alam Venezuela dengan memblokir minyak sepenuhnya.

Venezuela juga mendapat dukungan dari Rusia. Dalam keterangan resminya, Kementerian Luar Negeri Rusia memantau erat ketegangan antara Trump dan Maduro.

“Mudah-mudahan pemerintahan Trump, yang dikenal menerapkan kebijakan rasional dan praktis, berhenti sebelum melakukan kesalahan fatal dan menghindari peningkatan ketegangan ke arah yang dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi bagi seluruh Belahan Barat,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya pekan lalu.

(isa/rds)