Daftar isi
Jakarta, Pahami.id —
Rencana Malaysia ingin membangun jembatan penghubung wilayah-wilayah di Indonesia menjadi sorotan berita internasional pada Senin (22/12).
Permintaan maaf Perdana Menteri Australia Anthony Albanese atas penembakan di Pantai Bondi di Sydney juga menjadi perhatian. Berikut sekilas berita internasional:
Malaysia Ingin Bangun Jembatan ke Indonesia dari Malaka
Pemerintah negara bagian Melaka, Malaysia, berencana membangun jembatan yang menghubungkan negara tetangganya dengan Indonesia, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.
Ketua Menteri Malaka Ab Rauf Yusoh mengatakan, kajian terkait pembangunan jembatan tersebut akan dimulai pada Januari 2026. Yang akan dibahas adalah pembangunan jembatan sepanjang 47,7 kilometer dari Pengakalan Balak di Masjid Tanah hingga Indonesia.
Ab Rauf mengatakan, kajian proyek skala besar ini akan selesai sebelum diserahkan ke Dewan Perencanaan Fisik Nasional (MPFN). Kemudian, MPFN akan mengkaji usulan tersebut dan melakukan evaluasi.
Kementerian Luar Negeri Mengembalikan Jenazah 9 WNI Korban Kebakaran di Hong Kong
Kementerian Luar Negeri RI memulangkan sembilan jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kebakaran kompleks perumahan Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, yang terjadi November lalu.
Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong telah memfasilitasi pemulangan jenazah korban dari Hong Kong ke Indonesia.
“Sebanyak delapan jenazah dipulangkan ke Indonesia dengan pendanaan penuh melalui anggaran Kementerian Luar Negeri, sedangkan satu jenazah dibiayai oleh pemberi kerja,” tulis keterangan tersebut, seperti dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri RI.
PM Australia Minta Maaf kepada Yahudi atas Penembakan di Pantai Bondi
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah meminta maaf kepada komunitas Yahudi di negaranya atas penembakan massal yang menargetkan acara Hanukkah di Pantai Bondi Sydney, yang menewaskan 15 orang.
“Sebagai Perdana Menteri, saya merasakan beban tanggung jawab atas kekejaman yang terjadi selama masa jabatan saya, dan saya meminta maaf atas apa yang dialami komunitas Yahudi dan negara kita secara keseluruhan,” kata Albanese, Senin (22/12).
Albanese berjanji pemerintahnya akan lebih aktif memastikan perlindungan komunitas agama, khususnya Yahudi Australia.
(rds)

