Jakarta, Pahami.id —
Thailand Dan Kamboja akan menggelar pertemuan membahas perundingan gencatan senjata menyusul perang yang kembali berkobar di perbatasan, Rabu (24/12).
Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan mengatakan perundingan akan dilakukan melalui mekanisme bilateral yang sudah ada dan diketuai oleh menteri pertahanan kedua negara, Komite Perbatasan Bersama.
GBC akan mengadakan pertemuan pada 24 Desember 2025 untuk membahas implementasi dan ratifikasi gencatan senjata, kata Hasan di Kuala Lumpur, dikutip Selat Times.
Ia kemudian mengatakan, “Menteri Luar Negeri ASEAN menyampaikan harapan bahwa permusuhan akan segera mereda.”
Rencana pertemuan Thailand-Kamboja muncul setelah para Menteri Luar Negeri ASEAN menggelar pertemuan pada Senin di Kuala Lumpur.
Dalam kesempatan tersebut, kata Hasan, Menlu ASEAN menyambut baik pertemuan kedua negara yang saat ini tengah dilanda gejolak.
“Menteri Luar Negeri ASEAN menyambut baik diskusi mengenai dimulainya kembali gencatan senjata dan penghentian permusuhan,” katanya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow mengatakan penting untuk meluangkan waktu untuk memperbaiki situasi dan menyusun rencana implementasi yang rinci. Hal itu, lanjutnya, dilakukan untuk mencapai gencatan senjata yang “benar-benar langgeng”.
Dalam beberapa pekan terakhir, Thailand dan Kamboja sedang berperang. Akibat perang tersebut, puluhan orang tewas dan ratusan ribu warga di perbatasan kedua negara kehilangan tempat tinggal.
Sebelumnya, Thailand dan Kamboja bertarung pada Juni lalu selama lima hari. Kedua negara kemudian menyetujui gencatan senjata setelah dimediasi oleh Malaysia sebagai ketua ASEAN.
Gencatan senjata kemudian diperluas menjadi perjanjian damai pada bulan Oktober.
(isa/rds)
