Jakarta, Pahami.id –
Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) Erawati yang tinggal di salah satu dari tujuh apartemen di Hongkong Sempat video call dengan suaminya sebelum tewas dalam kebakaran.
Suami Erawati, Suyitno menceritakan momen sebelum istrinya meninggal pekan lalu.
Katanya dia ikut terlibat dalam kejadian itu, kata Suyitno Pos Pagi Tiongkok Selatan (SMP), Selasa (2/12).
Suyitno kemudian berkata, “Dia meminta saya untuk memaafkannya, dan mengatakan kepada keluarga kami bahwa dia juga menyesal. Dia mengatakan dia tidak bisa bernapas lagi dan merasa dia tidak akan selamat.”
Tim penyelamat menemukan jasad Erawati sedang menggendong bayi majikannya. Bayi tersebut dilaporkan selamat.
Erawati adalah warga negara Indonesia asal Malang, Jawa Timur yang bekerja di Hong Kong sebagai pembantu rumah tangga.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Malang Tri Darmawan mengatakan Erawati terdaftar dalam sistem komputerisasi pelayanan, penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (Siskop2mi).
TRI mendapat kabar Erawati meninggal dunia dari rekannya yang merupakan relawan PMI di Hong Kong.
“Saya mendapat informasi dari relawan PMI di Hong Kong. Tapi yang pasti pihak keluarga sudah mendapat informasi,” ujarnya. Kedua.
Berdasarkan keterangan resmi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong, jumlah WNI yang tewas dalam kebakaran dahsyat di tujuh apartemen mencapai 30 orang pada 1 Desember lalu.
Sedangkan 30 orang dilaporkan masih hilang, satu orang dirawat di rumah sakit, dan 100 orang selamat.
KJRI menyatakan ada 140 WNI yang terdampak di apartemen tersebut.
Kebakaran dahsyat melanda tujuh hingga delapan apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong Utara pekan lalu. Akibat kebakaran tersebut, 146 orang meninggal dunia.
Insiden ini merupakan salah satu kebakaran paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir di Hong Kong, wilayah yang memiliki blok apartemen tertinggi dan terpadat di dunia.
Saat kebakaran terjadi, beberapa bangunan sedang direnovasi dan banyak terdapat perancah bambu sebagai bagian dari pembangunannya.
(ISA/BAC)

