Jakarta, Pahami.id —
Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiterorisme menangkap dua orang teroris yang berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharuh Daulah (JAD) dan juga merupakan simpatisan ISIS.
Penangkapan dilakukan di dua lokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (4/9). Densus menangkap dua pria berinisial LHM dan DW.
Penegakan hukum dilakukan terhadap dua orang tersangka kelompok Anshor Daulah di Bima, Nusa Tenggara Barat, kata Juru Bicara Densus 88 Aswin Siregar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
Aswin menjelaskan, LHM berpartisipasi aktif dalam forum pembentukan kader JAD di Bima. Ia juga berperan sebagai amir atau sesepuh di kelompok JAD Bima.
Sedangkan PRT berperan dalam pembentukan kader. Ia juga melakukan latihan fisik di wilayah Bima dan sekitarnya untuk memperkuat tubuhnya dan bersiap menghadapi aksi kekerasan.
“Setelah deklarasi ISIS/kesetiaan massa, mendukung dan bergabung dengan anggota JAD Bima,” kata Aswin menjelaskan peran kedua teroris tersebut.
Densus 88 mengimbau masyarakat mewaspadai gerakan teroris yang sistemik. Menurut Aswin, kelompok teroris secara sistematis berusaha merekrut dan menebarkan pemahaman yang salah di masyarakat.
Oleh karena itu, masyarakat harus waspada dan bisa memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan yang mengajarkan paham radikal, ujarnya.
(dhf/rds)
