Jakarta, Pahami.id –
Gubernur Java Barat, Dedi Mulyadi diklaim mendukung wacana Memberi tahu menjadi area khusus.
Wacana Cirebon untuk menjadi wilayah khusus yang dikembangkan bersama dengan proposal yang sama dari solo untuk menjadi provinsi khusus Surakarta. Dedi tidak berdebat tentang wacana Cirebon untuk menjadi wilayah khusus.
“Saya seorang gubernur akan mendorong siapa pun, kelompok apa pun dengan aspirasi untuk membangun hak istimewa masing -masing wilayah,” kata Dedi setelah menghadiri pertemuan kerja di Komisi Dewan Perwakilan Rakyat II, Jakarta, Selasa (29/4).
Menurut Dedi, selama proposal itu berguna untuk keuntungan dan kesejahteraan masyarakat, ia tidak keberatan. Menurutnya, semua pihak harus menghargai budaya dan budaya di setiap wilayah.
“Ya, kami untuk keuntungan dan kesejahteraan orang -orang Cirebon, tidak masalah. Benar, semua orang adalah bagian dari upaya kami untuk menghargai Kultural Atau budaya, sejarah rasa hormat, dan rasa hormat terhadap masa depan, “kata politisi Gerindra.
Sebelumnya diambil dari Detik, Wakil Ketua Jawa Barat DPRD ONO Surono menilai bahwa daerah Cirebon Raya termasuk Distrik Cirebon, Kota Cirebon, dan Distrik Indramayu memenuhi syarat untuk memegang status teritorial khusus, bahkan wilayah terpisah.
Ono mengungkapkan bahwa Cirebon memiliki nilai -nilai historis dan budaya yang kuat, terutama sebagai pusat pemerintah dan pembangunan Islam di masa lalu. Ini, katanya, adalah dasar yang kuat untuk mendorong pembentukan wilayah Cirebon Raya.
“Secara historis, Cirebon adalah pusat pemerintahan dan penyebaran Islam. Oleh karena itu, wajar saja bahwa Cirebon Raya telah dikembangkan menjadi suatu wilayah, yang terdiri dari Cirebon, Cirebon City, Indramayu, Linger, dan Majalengka,” kata Ono, Senin (28/4).
Ono juga meminta Dedi Mulyadi sebagai gubernur Jawa Barat untuk menunjukkan komitmennya untuk sepenuhnya mendukung penyediaan Cirebon Raya melalui perkiraan provinsi Jawa Barat. Dia menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan hubungan antar daerah.
“Mudah -mudahan pernyataan Dedi Mulyadi tidak hanya retorika, tetapi diikuti oleh dukungan konkret untuk Kabupaten Cirebon, Cirebon City, dan Indramayu,” kata Ono.
Saat ini, Ono mendorong penguatan pengembangan infrastruktur dasar melalui Java DPRD Barat. Menurutnya, sebelum bagian itu dimungkinkan, area persiapan harus terlebih dahulu memiliki infrastruktur yang cukup.
“Ketika Tn. Dedi Mulyadi datang ke Kabupaten Cirebon dan berbicara tentang hak istimewa Cirebon, mari kita waspadai dukungan dari program dan anggaran untuk membangun infrastruktur Cirebon Raya,” katanya.
Pria yang terlibat dalam Komite Persiapan Cirebon (P3C) adalah bahwa Raya Cirebon yang pimistik dapat bebas secara ekonomi. Dia percaya bahwa karena dia menganggap masyarakat memiliki dukungan Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Ketentuan Khusus (DAK), serta pendapatan asli (PAD) regional yang berasal dari minyak dan gas, pertanian, perikanan, dan sektor industri yang berkembang pesat.
“Dalam hal kemampuan keuangan regional, saya sangat yakin bahwa publik dapat berdiri sendiri,” kata anggota parlemen yang lahir di Indramayu.
Sebelumnya diketahui bahwa Kementerian Dalam Negeri menerima ekspansi yang diusulkan dalam bentuk area khusus untuk enam area yang tersebar di lima wilayah.
Berdasarkan data yang diterima Cnnindonesia.comKelima wilayah itu adalah setiap wilayah di Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Sumatra Barat, dan dua wilayah di Sulawesi Tenggara.
“Saya tidak tahu apa namanya, karena daftarnya dirinci di kantor, ada orang Melayu, mengapa Anda hanya bertanya pada solo?
Namun, daftar proposal masih terhambat oleh peraturan moratorium di bagian yang ditetapkan oleh Dewan Penasihat Otonomi Regional (DPOD) sejak 2015. Menurut Akmal, belum ada wacana untuk membatalkan moratorium.
“Sampai hari ini dewan penasihat belum menjadi pertemuan,” katanya.
(Thr/Kid)