Berita Daftar Negara Anggota NATO Tapi Masih Sahabat Rusia

by

Jakarta, Pahami.id

Dua negara anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) Polandia dan Hongaria berselisih mengenai keanggotaan dan kerja sama dengan Rusia.

Perselisihan dimulai ketika Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengkritik kebijakan Polandia dan menuduh pemerintah mereka munafik.


Orban juga mengatakan Polandia berbisnis dengan Rusia sehingga tidak perlu menghina Hongaria. Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Wladyslaw Teofil Bartoszewski tidak terima dan mengkritik PM Polandia.

Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, anggota NATO sibuk menerapkan sanksi. Pemerintahan Vladimir Putin kemudian meresponsnya dengan memberlakukan embargo minyak dan gas terhadap mereka.

Meski demikian, Rusia juga tetap menjaga hubungan baik dengan beberapa anggota NATO sebagai negara sahabat.

Hungaria

Hongaria masih menjaga hubungan dengan Rusia.

Juni lalu, Orban bahkan mengunjungi Rusia untuk bertemu Putin di Moskow. Dia mengklaim perjalanan itu untuk misi perdamaian Rusia dan Ukraina.

Namun, anggota Uni Eropa dan NATO mengkritik langkah tersebut dan mengatakan tidak ada delegasi yang menyampaikan misi perdamaian kepada Putin.

Pakar keamanan dan hubungan internasional Serbia Orhan Dragas meragukan klaim misi Orban.

“Orban tampaknya bertindak sebagai utusan Putin, yang menimbulkan kekhawatiran serius mengenai kredibilitas dan pengaruhnya terhadap persatuan Eropa,” katanya. Pos Kiev.

Selama bertahun-tahun, Orban secara konsisten berpihak pada Kremlin dan dianggap meremehkan prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi hukum yang diwakili oleh Uni Eropa (UE).

Hongaria, di bawah pemerintahan Orban, juga telah menandatangani kontrak energi dan politik serta bergantung pada Rusia, seperti dikutip dari Kebijakan luar negeri.

Orban juga disebut-sebut sebagai sekutu dekat Putin. Beberapa media juga merilis analisis dengan judul “Orban menggadaikan Putin”.

Turki

Türkiye juga memiliki hubungan baik dengan Rusia, terutama di bawah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pada Juli 2023, Erdogan bahkan sempat menyatakan punya hubungan khusus dengan Putin.

Turki juga beberapa kali menjadi tuan rumah pembicaraan antara Rusia dan Ukraina meski gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Di tengah invasi Rusia ke Ukraina dan aliran kritik Barat, Erdogan bertemu Putin di Moskow pada September 2023.

Saat itu, Erdogan membujuk Putin untuk kembali memasuki kesepakatan gandum Laut Hitam. Rusia menarik diri dari perjanjian tersebut pada Juli 2023.

Putin mengatakan pada saat itu bahwa dia “terbuka untuk melakukan negosiasi” mengenai kesepakatan gandum, katanya CNN.

Pada awal Juli, Erdogan juga bertemu Putin di Astana, Kazakhstan, di sela-sela pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai (CSO).

Kedua pemimpin membahas isu-isu bilateral dan regional dalam pertemuan selama satu jam tersebut, katanya Al Memantau.

Bersambung di halaman berikutnya…