Jakarta, Pahami.id —
Pengadilan Kriminal Internasional ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Rabu (20/11) menyusul agresi Israel di Gaza yang belum juga berhenti.
“(Pengadilan) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua orang, Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoava Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak tanggal 8 Oktober 2023 hingga setidaknya tanggal 20 Mei 2024, hari dimana penuntutan mengajukan permohonan. untuk surat perintah penangkapan, ” kata ICC dalam sebuah pernyataan.
Netanyahu dituduh melakukan “kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode peperangan dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penyiksaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya”.
Menyusul pernyataan tersebut, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengeluarkan peringatan kepada seluruh anggotanya untuk mematuhi keputusan tersebut.
“Keputusan ini mengikat seluruh negara yang tergabung dalam Statuta Roma, termasuk seluruh negara anggota Uni Eropa,” tulis Josep Borrell pada X, Kamis (21/11).
Seluruh 124 anggota Statuta Roma, perjanjian yang membentuk ICC, kini diharuskan menangkap kedua warga Israel tersebut dan membawa mereka ke pengadilan.
Hal ini kemungkinan besar akan menyebabkan Netanyahu dan Gallant membatasi perjalanan mereka untuk menghindari penangkapan.
Surat perintah penangkapan semacam ini bukanlah yang pertama kali dikeluarkan ICC. Namun, beberapa negara diketahui mengabaikan kewajiban ini.
Afrika Selatan dan Yordania gagal menangkap Omar Hassan al-Bashir ketika otokrat Sudan mengunjungi mereka, sehingga memicu kemarahan kelompok hak asasi manusia dan ICC.
Kali ini, Hongaria dan Argentina dengan tegas menolak mematuhi surat perintah penangkapan Netanyahu dan Gallant. Hongaria bahkan akan mengundang Netanyahu ke negaranya.
ICC sendiri tidak memiliki kekuatan penegakan hukum, dan hanya mengandalkan kerja sama negara-negara anggota untuk menangkap dan mengekstradisi tersangka.
Namun, beberapa negara seperti Perancis dan Belanda mengakui bahwa mereka akan bertindak berdasarkan surat perintah tersebut jika diperlukan.
Dikutip dari Mata Timur Tengahberikut daftar lengkap seluruh negara penandatangan ICC yang wajib menangkap Netanyahu dan Gallant:
– Afganistan
– Albania
– Andorra
– Antigua dan Barbuda
– Argentina
– orang Armenia
– Australia
– Austria
– Bangladesh
– Barbados
– Belgia
– Belize
– Benin
– Bolivia
– Bosnia dan Herzegovina
– Botswana
– Brasil
– Bulgaria
– Burkina Faso
– Tanjung Verde
– Kamboja
– Kanada
– Republik Afrika Tengah
– Cad
– Chili
– Kolombia
– Komoro
– Kongo
– Kepulauan Cook
– Kosta Rika
– Pantai Gading
– Kroasia
– Siprus
– Republik Ceko
– Republik Demokratik Kongo
– Denmark
– Jibuti
– Dominika
– Republik Dominika
– Ekuador
– El Salvador
– Estonia
– Fiji
– Finlandia
– Perancis
– Gabon
– Gambia
– Georgia
– Jerman
– Ghana
– Yunani
– Granada
– Guatemala
– Guinea
– Guyana
– Honduras
– Hongaria
– Islandia
– Irlandia
– Italia
– Jepang
– Yordania
– Kenya
– Kiribati
– Bahasa Latvia
– Lesoto
– Liberia
– Liechtenstein
– Lituania
– Luksemburg
– Madagaskar
– Malawi
– Maladewa
– Mali
– Malta
– Kepulauan Marshall
– Mauritius
– Meksiko
– Mongolia
– Montenegro
– Namibia
– Nauru
– Belanda
– Selandia Baru
– Nigeria
– Nigeria
– Makedonia Utara
– Norwegia
– Palestina
– Panama
– Paraguay
– Peru
– Polandia
– Portugal
– Korea Selatan
– Moldova
– Rumania
– Saint Kitts dan Nevis
– Santo Lusia
– Saint Vincent dan Grenadines
– Samoa
– San Marino
– Senegal
– Serbia
– Seychelles
– Sierra Leone
– Slowakia
– Slovenia
– Afrika Selatan
– Spanyol
– Suriname
– Swedia
– Swiss
– Tajikistan
– Tanzania
– Timor Leste
– Trinidad dan Tobago
– Tunisia
– Uganda
– Bahasa inggris
– Uruguay
– Vanuatu
– Venezuela
– Zambia
(lom/sfr)
