Berita China Selidiki Longsor Besar Dekat Bendungan Tiga Ngarai

by
Berita China Selidiki Longsor Besar Dekat Bendungan Tiga Ngarai


Jakarta, Pahami.id

Rekaman video menunjukkan runtuhnya material batuan gunung dalam hitungan detik di dekatnya Bendungan Tiga Ngarai (Bendungan Tiga Ngarai) menimbulkan kekhawatiran baru terhadap stabilitas di kawasan.

Dalam video yang beredar luas, jutaan ton batu terlihat di bawah gunung, menghancurkan jalan berkelok-kelok dan menyebabkan guncangan di sepanjang Lembah Sungai Yangtze.

Insiden ini sekali lagi menyoroti rapuhnya keseimbangan antara pembangunan infrastruktur besar dan kondisi alam di wilayah tersebut.


Bendungan Tiga Ngarai telah lama menjadi simbol kemampuan teknik modern Tiongkok dan merupakan pembangkit listrik terbesar di dunia berdasarkan kapasitas terpasang. Selain sebagai sumber energi, bendungan juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan menjadi kebanggaan negara.

Namun, sejak awal pembangunannya, proyek ini sering dikritik karena dampak lingkungannya, relokasi penduduk, dan peringatan potensi ketidakstabilan geologi.

Longsor di Yichang kembali membuka diskusi. Para ahli menilai bahwa skala keruntuhan gunung, yang tampaknya merupakan kegagalan total struktur geologi, menghadirkan risiko yang lebih serius dibandingkan tanah longsor kecil yang biasa terjadi di wilayah Tiga Ngarai.

Daerah tersebut diketahui rentan secara geologis karena kombinasi topografi curam, curah hujan musiman, dan aktivitas seismik.

Bendungan Tiga Ngarai

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa perubahan tekanan air dan pola rembesan yang disebabkan oleh bendungan dapat meningkatkan risiko tanah longsor. Runtuhnya sebagian besar pegunungan dianggap sebagai tanda peringatan.

Selain itu, perubahan iklim dengan curah hujan yang lebih tinggi, cuaca yang tidak menentu, dan peningkatan suhu juga memperburuk ketidakstabilan tanah. Aktivitas manusia seperti pembangunan jalan, penggundulan hutan, dan pertambangan juga dinilai melemahkan bentang alam.

Runtuhnya jalan yang hancur dalam hitungan detik ini dikhawatirkan akan berdampak pada akses masyarakat, penghidupan, dan keselamatan warga. Otoritas setempat telah mengeluarkan peringatan tingkat tinggi dan sedang melakukan penilaian risiko lanjutan. Pertanyaan mengenai kesiapan sistem tanggap darurat untuk melindungi jutaan masyarakat yang tinggal di hilir bendungan kembali muncul.

Insiden ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi bencana berantai. Tanah longsor besar yang memasuki Sungai Yangtze dapat memicu gelombang besar, merusak tepian sungai, atau dalam skenario terburuk, mengganggu operasional bendungan.

Pihak berwenang belum melaporkan adanya ancaman langsung terhadap struktur bendungan, namun penilaian lebih lanjut sedang dilakukan.

Bendungan Tiga Ngarai telah lama dipandang sebagai salah satu proyek rekayasa paling ambisius di dunia. Namun para pengamat mengingatkan bahwa keberhasilan teknis harus memperhitungkan kemampuan lingkungan untuk menahan perubahan.

Insiden di Yichang, kata mereka, merupakan pengingat bahwa infrastruktur besar memerlukan adaptasi terhadap kondisi alam, bukan hanya kemampuan mengendalikannya.

Ambisi teknik dan kekuatan alam

Isu transparansi kembali mengemuka seiring video tersebut menjadi viral. Penanganan informasi keadaan bendungan sebelumnya beberapa kali dikritik karena ditutup.

Di era digital, peristiwa seperti ini sulit untuk disembunyikan, dan para ahli menganggap informasi terbuka penting untuk membangun kepercayaan publik dan memastikan keamanan.

Para ahli menilai kejadian ini menekankan perlunya pemantauan geologi yang lebih ketat melalui sensor, satelit, dan model prediktif untuk mendeteksi potensi keruntuhan dini.

Selain itu, perencanaan infrastruktur di masa depan perlu memasukkan ketahanan iklim sebagai komponen utama. Kesiapsiagaan masyarakat juga dianggap penting, termasuk latihan evakuasi, sistem komunikasi darurat, dan strategi mitigasi bencana yang lebih kuat.

Longsor di Yichang dianggap bukan hanya peristiwa lokal, namun peringatan global tentang hubungan antara ambisi rekayasa manusia dan kekuatan alam.

Para analis mengatakan insiden ini akan menjadi kekhawatiran bagi negara-negara lain yang mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga air skala besar.

(DNA)