Berita China Rilis ‘White Paper’ Pertahanan kala Tegang dengan Jepang

by
Berita China Rilis ‘White Paper’ Pertahanan kala Tegang dengan Jepang


Jakarta, Pahami.id

Cina mengeluarkan white paper atau kertas putih terkait sistem pertahanan dan pengendalian senjata selama kontak dengan Jepang sedang terbakar

Pemerintah Tiongkok merilis buku putih bertajuk Pengendalian Senjata, Perlucutan Senjata, dan Non-Proliferasi Tiongkok di Era Baru pada Kamis (27/11), yang pertama dalam 20 tahun.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun mengatakan Tiongkok telah menerbitkan buku putih tersebut dua kali, pada tahun 1995 dan 2005.


“Tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan perang anti-fasis dunia, serta berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” kata Guo saat konferensi pers, Kamis.

Buku Putih tersebut, lanjutnya, secara sistematis mengungkapkan pandangan dan kebijakan Tiongkok terhadap situasi keamanan internasional dan pengendalian senjata di era baru.

Selain itu, buku tersebut menguraikan upaya positif, langkah praktis, dan pencapaian luar biasa Tiongkok dalam berpartisipasi dalam proses pengendalian senjata internasional selama 20 tahun terakhir, terutama sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18.

Rilis ini juga menunjukkan bahwa Tiongkok terus berpartisipasi secara konstruktif dalam proses pengendalian senjata, perlucutan senjata, dan non-proliferasi internasional.

Tiongkok, kata Guo, juga secara aktif menyumbangkan inisiatif dan solusi, dan berkomitmen untuk meningkatkan lingkungan keamanan internasional, meningkatkan kerja sama keamanan internasional, menyelesaikan dilema keamanan internasional, dan meningkatkan tata kelola keamanan global.

Guo mengatakan pada momen bersejarah yang penting ini, kertas putih sangatlah penting.

Situasi keamanan internasional dan pengendalian senjata, lanjutnya, kini sangat kompleks dan serius. Demikian pula, kerusuhan regional sering terjadi dan perlombaan senjata internasional terus meningkat.

Dalam pandangan Guo, saat ini umat manusia sekali lagi harus memilih antara perdamaian dan perang, dialog dan konfrontasi, kerja sama yang saling menguntungkan, dan permainan zero-sum.

“Sekali lagi, umat manusia berada di persimpangan jalan bersejarah,” kata Guo.

“Hal ini menunjukkan rasa tanggung jawab dan komitmen Tiongkok sebagai negara besar untuk secara aktif memimpin tata kelola keamanan global dan menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” ujarnya.

Penerbitan buku putih ini terjadi pada saat hubungan antara Tiongkok dan Jepang sedang tegang.

Ketegangan dari pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi yang dinilai provokatif dan berbahaya.

Takaichi mengatakan serangan bersenjata ke Taiwan bisa menjadi dasar bagi Jepang untuk menggunakan militer sebagai bagian dari konsep pertahanan kolektif.

Beijing marah dan meminta Takaichi menarik kembali perkataannya. Namun PM Jepang menolaknya. Konflik pun semakin memanas dan berlarut-larut.

Baru-baru ini Jepang berencana menggunakan rudal ke Pulau Yonaguni, dekat Taiwan. Tiongkok mengatakan rencana itu akan memicu konfrontasi militer dan membahayakan kawasan.

(ISA/BAC)